Magic in You
Genre : Fantasy, Romance
Rate : T
Cast : Lee Sungmin, Cho Kyuhyun, Choi Siwon, Kim Jongwoon, Kim Ryeowook, Leeteuk, Shin Donghee, etc.
Pairing : KyuMin, YeWook, etc.
Part : 2
Warning : YAOI. Typos
.
.
Sungmin sedang asik mengobrol dengan Ryeowook ketika tiba – tiba ada seekor burung hantu yang masuk ke kamarnya melalui jendela. Burung hantu itu berwarna abu – abu dan memiliki sorot mata yang tajam. Anggun sekaligus menakutkan. Setelah meletakkan surat yang tadi ia bawa dalam parunya, burung hantu itu pergi begitu saja.
“Wow. Dia datang dan pergi secepat kilat.” kekeh Sungmin, lalu mengambil surat yang diletakkan di meja belajarnya.
“Apa itu, Minnie?” Ryeowook mendekat.
Sungmin mengangkat pundaknya. “Mungkin surat pemberitahuan atau apa.” jawabnya sambil membolak balikkan surat beramplop merah maroon dengan pinta emas itu.
“Coba kau baca isinya.”
“Hmm.”
‘Untuk seluruh murid Gemma, diharapkan untuk hadir pada acara malam pembukaan penerimaan murid baru. Pukul 19.00 di aula utama.
Kim Youngwoon.’
“Kim Youngwoon?” Sungmin mengernyitan dahinya.
Ryeowook mendesah. “Jangan bilang kau tidak tahu siapa itu Kim Youngwoon.”
Sungmin mengankat pundaknya. “Memang aku tidak tahu.” serunya lalu kembali mendudukkan dirinya di atas tempat tidur. Ryeowook mengikutinya.
“Hah.” Ryeowook mendesah. “Kalau begitu biar aku memberitahumu. Kim Youngwoon adalah kepala sekolah Gemma, Minnie. Dia merupakan penyihir yang sangat terkenal karena kemahiran dan kebaikan hatinya.”
Sungmin mengangguk beberapa kali. “Ah.. jadi begitu.”
“Ya begitulah. Ah, kau tidak sabar untuk menghadiri acara pembukaan nanti.” Ryewook merebahkan tubuhnya.
“Ya ya. Pasti karena ingin bertemu dengan Kim Jongwoon, kan?” tebak Sungmin.
Ryeowook terkekeh. “Ya, tentu saja. hehe.”
.
______Magic in You______
.
Asrama Dongjjog
Tok tok..
Kyuhyun segera membuka pintu kamarnya ketika terdengar suara ketukan dari luar. “Yesung hyung.”
“Apa yang sedang kau lakukan, Kyu?” tanpa dipersilahkan, Kim Jongwoon atau lebih dikenal dengan sebutan Yesung, menerobos masuk ke kamar pria tampan itu.
Kyuhyun menutup pintu kamarnya lalu berbalik dan duduk di salah satu kursi yang ada di sana. “Tidak ada. Hanya sedikit merapikan beberapa barang saja. Hyung sendri?”
“Aku baru saja memeriksa beberapa kamar murid – murid baru. Biasalah tugas seorang altra terkadang sedikit melelahkan.” Yesung merebahkan dirinya di tempat tidur Kyuhyun.
“Altra?” Kyuhyun menaikkan satu alisnya.
“Ya. Semacam kakak pendamping untuk siswa baru di sini.”
“Ah.. Jadi seperti itu.”
“Ya. Jika kau ingin menjadi altra, kau harus menjadi anggota mexvech. Ya, semacam anggota OSIS mungkin, jika di sekolaah biasa.”
Kyuhyun mengangguk paham. “Tapi sepertinya aku tidak tertarik untuk mengikuti yang seperti itu.”
“Ya! Kau harus menjadi siswa yang aktif. Akan ada banyak hal yang menarik jika kau bisa menjadi siswa yang aktif.”
“Benarkah?”
Yesung merubah posisinya menjadi duduk. “Tentu saja. Kau tahu, aku pernah mendapat hadiah ramuan keberuntungan. Jadi selama kau meminum ramuan itu, kau bisa selalu beruntung. Sayangnya ramuan itu hanya bisa diminum satu kali dan efeknya hanya untuk 3 x 24 jam.”
“Wow. Sepertiny itu menarik juga.”
Yesung mengangguk setuju. “Ya, seperti apa yang sudah aku jelaskan tadi, kan? Ngomong – ngomong apa kau sudah mendapat surat pemberitahuan untuk malam pembukaan nanti?”
Kyuhyun membuka laci meja belajarnya lalu mengambil sebuah surat. “Ini?”
“Ya, yang itu.”
“Tadi ada seekor burung hantu yang mengantar surat ini.” jelas Kyuhyun.
“Ya Kyu. Memang selalu seperti itu apabila ada pengumuman baru. Terkadang bahkan kita akan menerima glorphoist.“
“Apa lagi itu, hyung?”
“Hmm. Semacam surat suara. Jadi saat kau membuka suratnya, maka akan terdengar suara seseorang yang akan menjelaskan tentang isi surat itu. Ya, begitulah.”
“Wah, aku ingin mendapat glorphoist. Siapa tahu ada yang akan menyampaikan cintanya padaku lewat glorphoist.“
Yesung berdecih. “Dasar kau. Terlalu percaya diri.”
Kyuhyun hanya menanggapinya dengan satu cengiran.
“Yasudah. Aku harus kembali ke kamarku.” seru Yesung sambil berjalan ke arah pintu.
“Baiklah hyung. Jangan sering – sering kemari ya. Kau mengganggu.”
“Ya!!” Kyuhyun segera menutup pintu kamarnya sebelum Yesung berbuat sesuatu padanya. Pria itu tertawa terbahak.
.
______Magic in You______
.
Sungmin mematut dirinya di cermin. Dengan balutan seragam — kemeja putih, dasi merah maroon yang dipadukan dengan sweater V neck berwarna abu – abu — Pria itu terlihat sangat tampan dan juga manis dalam waktu bersamaan.
Ryeowook juga melakukan hal yang sama. Karena malam ini adalah malam yang sangat ia tunggu – tunggu, pria manis itu mencoba membuat dirinya menjadi sempurna.
“Sudah siap Wookie?” tanya Sungmin mendekati Ryeowook yang masih asik bercermin.
“Sebentar lagi, Minnie.”
Sungmin hanya bisa menggelengkan kepalanya. “Tenang saja, kau sudah cukup tampan kok untuk bertemu dengan Tuan Kim Jongswoon-mu itu.” Goda Sungmin.
Ryeowook hanya menanggapinya dengan satu kekehan kecil. “Baiklah. Aku sudah siap. Kajja Minnie.” Ryewook menarik tangan Sungmin dengan semangat penuh.
.
______Magic in You______
.
Aula Besar Gemma sangat ramai malam itu. Tentu saja, tidak hanya murid baru yang hadir, tapi murid – murid senior dan juga profesor – profesor Gemma ikut serta dalam acara pembukaan itu. Aula Besar Gemma didekorasi dengan sangat indah. Bendera Gemma dengan lambang singa — yang melambangkan kekuatan, kewibawaan dan keanggunan — tergantung megah di tengah aula. Di bagian atap aula dibuat menjadi langit yang penuh akan bintang. Sesekali muncul kembang api yang menghiasi langit buatan itu. Dinding batunya diterangi obor – obor yang menyala dengan warna oranye yang menambah kehangatan malam ini. Tentu saja semua itu tidak sulit untuk dilakukan, mengingat Gemma adalah sekolah sihir terbaik di Korea.
Murid baru berdecak kagum melihat semua kemegahan di sana. Tidak terkecuali Ryeowook dan Sungmin.
“Wahhh… Minnie. Coba kau lihat lilin – lilin yang berterbangan di atas itu. Sangat indah ya.” Ryeowook tak berhenti menoleh sambil menunjuk ke atas Aula Besar Gemma itu.
Sungmin mengangguk setuju. “Kau benar Wookie, coba lihat itu.” Sungmin menunjuk berbagai jenis bunga yang merambat di dinding gedung itu sambil memekik kagum.
Karena terlalu asyik mengagumi keindahan dan kemewahan aula itu dan tidak memperhatikan jalan, Sungmin tanpa sadar menabrak seseorang.
“Ah, mianhamnida.” Ujarnya sambil membungkukkan badan. Ryeowook pun ikut menghentikan langkahnya.
“Ah ne, gwaenchana. Apa kau murid baru juga?” tanya pria tampan itu.
Sungmin mengangguk. “Ne. Kau juga ya?”
“Iya. Aku Lee Donghae.” Donghae mengulurkan tangannya.
Sungmin tersenyum lalu berjabat tangan dengan Donghae. “Lee Sungmin imnida dan ini temanku, Kim Ryeowook.”
“Hai, aku Ryeowook. Kau bisa memanggilku Wookie.”
“Ne, Wookie-ah. Bangapseumnida.” ujar Donghae sambil tersenyum ramah. “Oh iya. Bagaimana kalau kita duduk di sana?” Donghae menunjuk salah satu bangku yang diperuntukkan untuk siswa baru.
“Ne. Kajja.”
Di sana terdapat lima buah meja dan kursi yang memanjang yang panjangnya hampir tiga per empat ruangan itu. Yang disebelah kanan sendiri, untuk para profesor dan pengurus sekolah, lalu ada meja dan kursi untuk murid tingkat empat, bagian tengah untuk para murid baru, lalu untuk murid tingkat dua, dan bagian kiri sendiri untuk murid tingkat tiga.
Sungmin, Ryeowook dan Donghae memilih duduk di bagian paling depan.
“Sepertinya acaranya akan segera dimulai.” Bisik Donghae pada Ryeowook dan Sungmin. Dua orang itu mengangguk setuju.
Dan benar saja, beberapa menit kemudian ada seseorang yang naik ke podium utama. Membuat suasa di aula itu menjadi hening seketika.
Sosok itu tersenyum, memberikan senyum terbaiknya kepada semua yang ada di sana. Terutama untuk para murid Gemma. Dia membuka lengannya lebar – lebar, seakan ingin merangkul semua murid yang ada di sana.
“Selamat datang.” Sambutnya. “Selamat mengikuti tahun ajaran baru di Gemma. Ehem.” Pria itu berdehem sebelum melanjutkan sambutannya. “Aku Kim Youngwoon, Kepala Sekolah Gemmma. Kalian bisa memanggilku Profesor Kangin. Ada beberapa pengumuman yang akan kusampaikan pada kalian. Yang pertama, besok kalian sudah bisa mengikuti kegiatan belajar. Jadwal kalian, bisa kalian lihat di papan pengumuman yang ada di setiap asrama. Atau jika kalian sabar menunggu, besok pagi – pagi sekali akan ada burung hantu yang mengantarkan jadwal kaliaan masing – masing.”
“Yang kedua, kalian harus mematuhi dan menghormati semua profesor di sini. Baik itu yang memberikan kalian pelajaran atau tidak.”
Semua menyimak dengan seksama. “Selanjutnya, kalian dilarang menggunakan sihir untuk kekerasan atau bermain – main. Jika kalian melanggar, maka akan ada sanksi untuk kalian.”
Seluruh murid, terutama murid baru mengangguk paham. “Lalu, jangan sekali – kali kalian mencoba masuk ke dalam Vana. Di sana sangat banyak hewan berbahaya. Jadi, jika tidak ada instruksi untuk ke sana, kalian jangan sekali – kali melanggar.”
Kangin tersenyum sebentar sebelum melanjutkan. “Apa aku sudah berbicara terlalu banyak?” Dia terkekeh. Membuat semua orang yang ada di sana juga ikut tertawa.
“Baiklah. Kurasa cukup itu saja yang kusampaikan. Untuk yang lainnya akan dijelaskan oleh profesor – profesor yang akan mengajar kalian. Sekali lagi selamat dan selamat bergabung di Gemma.”
Kangin memberikan satu senyumannya lagi lalu mengangkat tongkat sihir yang baru saja ia keluarkan dari jubahnya. Setelah mengucapkan satu mantera tiba – tiba di langit buatan aula itu muncul berbagai burung merpati yang jumlahnya sangat banyak. Burung – burung itu kemudian terbang membentuk sebuah tulisan : ‘Selamat datang di Gemma.’
Terdengar tepuk tangan yang sangat meriah. Semua murid sangat antusias melihat pemandangan yang sangat menakjubkan itu. Mereka semua berdiri ketika kembang api di langit itu bertambah. Meletup – letup dengan berbagai bunyi dan warna.
“Ini sangat menakjubkan.” seru beberapa murid di sana.
Ketika Sungmin sedang menikmati pemandangan di atas. Tiba – tiba Ryeowook menyenggol sikunya. “Min.” Pekiknya. Membuat Sungmin terkejut.
“Wookie, kau mebuatku terkejut.” Protes Sungmin. “Ada apa, eoh?”
“Itu.” Sungmin melihat ke arah yang ditunjuk Ryeowook,
“Hah? Apa yang menarik di sana? ” Sungmin mengernyit heran.
“Kim Jongwoon, Minnie. Kim Jongwoon.”
“Oh benarkah?”
Ryeowook mengangguk dengan semangat. “Iya Min. Ah, aku tidak sabar ingin berbicara dengannya.”
“Hmmm. Kalau begitu nanti setelah acara selesai kita temui saja dia.”
Mata Ryeowook berbinar. “Kau mau mengantarku kan?”
Sungmin mengangguk. “Ya, tentu saja. Kalau bukan aku siapa lagi yang akan mengantarmu?”
“Yeayy.” Ryeowook memekik senang lalu memeluk Sungmin dengan erat. “Gomawo Minnie. Kau memang yang terbaik.”
.
______Magic in You______
.
Sungmin mencoba mengimbangi lari Ryeowook yang sangat cepat. Pria mungil itu terus saja menggenggam dan menariknya ikut bersamanya.
“Wookie. Pelana – pelan saja.” Seru Sungmin.
“Tidak Minnie. Kita bisa kehilangan jejaknya bila tidak cepat – cepat.”
Sungmin menggeleng. “Hah. Yasudahlah terserah kau saja.”
Sungmin terus mengikuti Ryeowook. Berlari menerobos kerumunan murid – murid lain. Dan akhirnya Sungmin bisa bernapas lega saat Ryeowook bisa menggapai pundah lelaki yang dari tadi menjadi tujuan mereka berlari.
Ryeowook menepuk punggung lebar di depannya. “Kim Jongwoon, hyung.” Ryeowook tahu jika Jongwoon merupakan seniornya karena pria itu mengenakan jubah berwarna sapphire blue. Yang menandakan bahwa pria itu merupakan murid tingkat tiga.
Jongwoon membalikkan badan. “Ya?” serunya sambil menatap penuh tanya ke arah Ryeowook. Karena Jongwoon berhenti, Kyuhyun pun ikut berhenti dan menoleh ke arah Ryeowook dan Sungmin.
Ryeowook menjadi gugup seketika. “Ahh… Kau benar Kim Jongwoon hyung kan?” Dia berbasa basi.
Jongwoon mengangguk. “Ya. Aku Kim Jongwoon. Ada yang bisa kubantu?”
“Ah.. Eum.. apakah hyung tidak mengingatku?” Ryeowook bertanya dengan hati – hati.
“Hmmm.” Yesung mencoba mengingat wajah Ryeowook sampai akhirnya ia menggesekkan ibu jari dengan jari tengahnya. “Kau Ryeowook, kan?”
Ryeowook menghembuskan satu napas lega. “Syukurlah kau masih mengingatku. Dan ini, kau Cho Kyuhyun kan?” Ryeowook menunjuk pria yang sedang berdiri di samping Yesung itu.
Yesung mengangguk membenarkan. “Ya, ini Kyuhyun. Orang yang sama yang kau temui bersamaku kemarin di kereta.”
“Senang sekali bertemu denganmu lagi, Jongwoon-ssi, Kyuhyun-ssi.” Kyuhyun menanggapi ucpan Ryeowook dengan satu senyuman yang lebih mirip dengan seringai.
“Oh iya. Ini teman sekamarku. Lee Sungmin.” Ryeowook memperkenalkan Sungmin pada Kyuhyun dan Yesung.
Sungmin membungkukkan badannya. “Lee Sungmin imnida.”
“Bangapseumnida.” Jawab Yesung. Sedangkan Kyuhyun membungkuk seadanya.
“Ne. Bangapseumnida.” Balas Sungmin sambil tersenyum ramah.
“Ah, ngomong – ngomong ada apa Ryeowook-ssi memanggilku?” Tanya Jongwoon penasaran.
“Hmm. Tidak perlu seformal itu memanggilku, hyung. Cukup Wookie saja.” Yesung tersenyum dan mengangguk. “Dan sebenarnya aku hanya ingin menyapamu saja. hehe. Maaf jika aku mengganggu waktumu.”
“Ah, tidak sama sekali Wookie-ah. Ngomong – ngomong kau bisa memanggilku Yesung. Itu nama panggilanku di sini.”
Ryeowook senang sekali mendengarnya. Ia selangkah lebih dekat dengan hyung yang disukainya itu. “Baiklah. Mulai sekarang aku kan memanggilmu Yesung hyung, hehee.” Ryeowook terkekeh.
“Kkkkk. Baiklah Wookie. Kurasa jika tidak ada yang ingin kau bicarakan lagi, kau harus segera kembali ke kamarmu. Jam malam untuk murid baru akan berakhir dua puluh menit lagi. Kau tidak ingin dihukum kan jika ketahuan terlambat masuk kamar?” Tanya Yesung dengan satu senyuman khasnya.
“Ah hehe, ne hyung. Kalau begitu aku dan Sungmin kembali ke kamar dulu.”
Yesung mengangguk setuju. “Sampai jumpa lain waktu, Wookie, Sungmin.”
Sungmin dan Ryeowook segera pergi dan kembali ke kamar mereka. Sebenarnya ada satu hal yang sejak tadi tidak mereka sadari. Kyuhyun, lelaki itu terus saja menatap Sungmin dengan intens. Tidak tahu apa arti dibalik tatapan tajamnya itu.
.
______Magic in You______
.
“Aaaaa Sungmin. Aku sangat bahaaagia.” Ryeowook memutar – mutar tubuhnya dari pintu kamar hingga dia duduk di atas tempat tidurnya.
Sungmin hanya tertawa melihat kelakukan teman sekamarnya itu. “Ya ya. Nikmati saja perasaanmu yang sedang berbunga – bunga itu.”
Ryeowook terkekeh kecil mendengarnya. “Yesung hyung terlihat sangat tampan dengan jubah biru safirnya.”
“Kurasa dia akan tetap terlihat tampan di matamu sekali pun dia tidak memakai baju.” Sungmin kemudian terbahak.
“Yak! Ada – ada saja kau ini.” Ryeowook mengerucutkan bibirnya. “Hei, ngomong – ngomong, bagaimana dengan Cho Kyuhyun?”
Sungmin megangkat alis kanannya. “Hmm? Bagaimana apanya?”
Ryeowook mendengus. “Kau kira apa lagi? Apa kau tertarik padanya? Kurasa kalian sangat serasi?”
Sungmin merebahkan tubuhnya di tempat tidur. “Serasi apanya. Sudahlah lebih baik kita tidur. Besok kita ada kelas pagi.”
Ryeowook tersenyum jail. “Lihat saja. Cepat atau lambat, kurasa kalian akan saling menyukai.”
Sungmin membungkus tubuhnya dengan selimut. “Ya ya. Terserah kau saja Wookie-ah. Jalja.”
“Baiklah kita lihat saja nanti.” Ryeowook terkekeh kecil. “Jalja Minnie.”
.
.
wehehehehe
Chapter 2 hadir.
Terimakasih untuk yang kemarin udah review.
Review dari readers itu sangat berharga dan merupakan semangat buat nerusin ke chapter selanjutnya. ^^
Maaf untuk typo di chapter ini.
Sampai ketemu di chapter depan.
🙂
Pinkkyumin