FF KYUMIN // Magic in You – Chapter 1 // YAOI

Magic in You

Genre : Fantasy, Romance

Rate : T

Cast : Lee Sungmin, Cho Kyuhyun, Choi Siwon, Kim Ryeowook, Leeteuk, Shin Donghee, etc.

Pairing : KyuMin, etc.

Part : 1

Warning : YAOI. Typos

Disclaimer : KyuMin is destiny and belong to each other.

Sebenernya bikin FF ini karena lagi kangen sama Harry Potter. Jadi ya, bisa dibilang FF ini terinspirasi dari Harry Potter, makanya jangan heran kalo mungkin ada beberapa atau banyak kesamaan ya. hehehe.

Semoga suka.

enJOY

🙂

.

.

.

Sungmin – Lee Sungmin nama lengkapnya – berjalan di tengah kegelapan hutan seorang diri. Dia bahkan tidak tahu kemana kakinya melangkah, sejujurnya dia hanya mengikuti instingnya saja.

Krek.

Suara alas kakinya bersentuhan dengan dedaunan dan ranting yang patah menjadi satu – satunya teman yang menemani sepinya malam ini.

“Hah.. Kemana sebenarnya eomma mengirimku pergi?” Dia bermonolog.

Tadi, tiba – tiba ada seorang bertubuh tinggi melebihi manusia biasa datang ke rumahnya. Dia terkejut tentu saja, tapi ternyata ibunya mengenal orang itu.

Shin Donghee

Shin Donghae

Shin Dong- ah.. Entah siapa. Bahkan dia tidak bisa mengingat benar siapa nama sosok yang menjemputnya tadi.

Itu tidak penting, yang terpenting sekarang adalah mengapa setelah orang tadi datang, ibunya segera bergegas menyuruhnya untuk ikut dengan orang itu. Bahkan ibunya sudah memasukkan semua perlengkapan yang harus ia bawa dalam dua koper besar, yang entah kapan dipersiapkan.

“Nak, ikutlah dengan Tuan Shin, patuhi semua yang dia perintahkan.” Ujar wanita paruh baya itu sambil membelai rambut putranya dengan sayang.

“Tapi eomma, kemana aku akan pergi?”

Ibunya tersenyum. “Ke suatu tempat. Kau hanya perlu percaya pada eomma dan semuanya akan baik – baik saja.”

Sungmin masih belum puas. “Tapi, eomma..”

“Jha. Jangan biarkan Tuan Shin menunggumu terlalu lama.” Seru wanita paruh baya itu sambil mendorong punggung anaknya keluar dari rumah. Menuju kereta kuda-

Sebentar…. Apa orang ini bercanda? Apa tidak ada kendaraan lain selain kereta kuda?

“Tuan Shin.”

“Ye Nyonya Lee.”

“Aku titip putraku. Kumohon jaga dia baik – baik.”

Yang dipanggil Tuan Shin membungkuk hormat. “Anda bisa mempercayakan itu pada saya.”

Ibu Sungmin tersenyum anggun. “Baiklah nak. Naiklah.” Ujarnya pada Sungmin.

Sedangkan Sungmin, meskipun dia masih bingung dengan semua ini, tapi dia menurut dan segera naik ke kereta kuda itu. “Eomma.” Lirih Sungmin.

Ibunya hanya tersenyum sambil mengangguk. Berikutnya dia bisa merasakan kereta kuda itu mulai berjalan. Meninggalkan ibunya yang kini tengah melambai haru padanya. Sungmin membalas lambaian itu hingga sosok ibunya benar – benar sudah tidak terlihat lagi.

“Kau siap nak?” Suara berat dari Tuan Shin membuat Sungmin kaget.

“Huh?”

Tuan Shin hanya tersenyum maklum melihat raut bingung dari wajah Sungmin. “Bersiaplah.” Lanjutnya.

Dan berikutnya yang terjadi adalah kereta kuda yang mereka tumpangi melaju sangat cepat. Bahkan Sungmin tidak sanggup mencerna apa yang terjadi. Hingga beberapa detik kemudian, dia sudah sampai di pinggiran sebuah hutan.

Belum selesai keterkejutannya, tiba – tiba Tuan Shin menurunkannya di sana. Lalu meninggalkan dia sendirian.

“Masuklah ke dalam hutan ini, berjalanlah mengikuti kata hatimu. Hingga kau nanti menemukan sebuah kastil. Lalu kita akan berjumpa lagi di sana.” Itulah yang Tuan Shin ucapkan untuk terakhir kalinya.

Dan di sinilah Sungmin sekarang. Di tengah hutan, dengan semua pertanyaan yang menumpuk di benaknya.

“Gzzz.. Aku benar – benar bingung.” Pria bergigi kelinci itu kembali bergumam. Tapi dia tetap meneruskan langkahnya.

Sesuai perintah dari Tuan Shin tadi, pemuda itu hanya berjalan sesuai keinginan hatinya. Dia menoleh ke kanan kiri, berharap menemukan satu petunjuk baru atau jalan baru yang akan membuat dia segera sampai di kastil yang tadi Tuan Shin sebutkan.

Srek.

Bukan. Itu bukan suara langkah kaki Sungmin. Suara itu berasal, entah dari mana.

Sungmin mencoba memberanikan diri melihat sekelilingnya. Tapi nihil. Tidak ada apa pun. Masih dengan jantungnya yang berdegub kencang, dia memutuskan untuk melanjutkan langkah kakinya.

Tapi baru sekitar lima langkah, suara itu terdengar lagi.

Srek. Srek.

Kali ini semakin jelas.

“Siapa di sana?” Dia memutar tubuhnya. Menelisik di setiap jangkauan penglihatannya.

Hening. Tidak ada jawaban.

“Jangan main – main. Jika kau memang ada, keluarlah! Jangan jadi pengecut!” Kali ini dia sedikit berteriak. Mengeluarkan emosi yang bercampur rasa takut.

Masih tidak ada jawaban.

“Hahhh.”

Sungmin menghembuskan nafas sebal. Lalu berbalik, berniat meneruskan perjalanannya. Tapi…..

Sungguh, bola mata Sungmin hampir keluar karena terbelalak dengan sempurna. Sekarang, dihadapannya, ada seekor ular dengan ukuran yang sangat sangat besar. Sisiknya terlihat sangat jelas. Berwarna hitam pekat. Dengan mata setajam pisau yang memandangnya dengan intens. Dan jangan lupakan lidah yang menjulur – julur seolah sudah tidak sabar untuk memakan Sungmin sekarang juga.

Mulut shape-Mnya terbuka begitu lebar. Bembentuk satu lingkaran sempurna.

“Aa..” Banyak sekali kata yang ingin dia ucapkan. Tapi tidak ada satu pun yang keluar dari bibir imutnya.

Kakinya pun bernasib sama. Ingin sekali dia berlari. Tapi yang bisa ia lakukan adalah mematung di sana. Tubuhnya terasa kaku semua. Bahkan ini lebih mengerikan daripada bertemu hantu sekali pun.

Shhhzzhhh..

Suara desisan ular raksasa itu semakin membuat tubuh Sungmin berkeringat. Semakin lama kepala ular itu semakin mendekat ke tubuhnya. Sungguh, Sungmin benar – benar tidak tahu harus berbuat apa. Sungmin sudah menyerah. Dia akan menerima apa pun yang terjadi setelah ini. Pemuda itu memejamkan matanya erat, sambil tetap gemetar.

Tiba – tiba. Entah berasal darimana. Ada satu cahaya yang sangat menyilaukan bersamaan dengan suara seorang laki – laki sedang meneriakkan satu kata, yang kedengarannya seperti…….mantera?

Hal itu membuat Sungmin membuka matanya kembali. Dan yang mengejutkan, ular raksasa yang tadi ada di depan Sungmin tiba – tiba tergeletak tak berdaya lalu entah mantera macam apa yang telah diucapkan lelaki asing itu hingga ular tersebut menguap secara perlahan. Hilang di udara, tanpa bekas, sedikitpun.

“Apalagi ini?” Batin Sungmin dengan heran.

“Hai.” Sapa pria itu.

“Huh?”

“Kkk” Dia terkekeh melihat wajah bingung Sungmin. “Aku Siwon. Choi Siwon.” Tangan kanan pria itu terangkat.

Dengan gugup, Sungmin membalas jabatan tangan itu. “Lee Sungmin.” Jawabnya singkat.

“Ya. Aku sudah tahu.” Kata pria itu lagi.

“Maksudmu?” Sungmi semakin bingung.

Siwon tersenyum. “Tidak perlu heran seperti itu. Aku kesini sebenarnya diperintahkan oleh Tuan Shin.”

Mulut Sungmin membentuk satu lingkaran kecil. “Ohh.” Lalu mengangguk.

“Dia berpesan padaku untuk mencarimu di Vana.”

Vana?”

“Ya. Itu nama hutan ini. Ah, ayo.”

Sungmin mengerutkan dahi. “Hah?”

“Kau ini. Bukankah kau diperintahkan untuk ke kastil? Atau kau ingin terus di sini?”

Sungmin menggeleng cepat. “Tentu saja aku lebih memilih ikut denganmu. Tapi, aku sangat bingung dengan semua ini.”

“Tenang saja Min. Aku akan menjelaskan semuanya nanti. Ayo.”

Sungmin hanya mengangguk patuh. Mengekor dibelakang Siwon. Tapi, baru beberapa langkah, lagi – lagi dia dikejutkan oleh sesuatu.

“Apalagi ini? Apa aku sedang berada dalam dunia dongeng?” Herannya ketika melihat Siwon menghampiri seekor kuda yang memiliki bulu berwarna putih yang sangat indah. Dengan sebuah tanduk yang memancarkan cahaya perak yang menawan. Hewan itu terlihat sangat anggun.

Siwon tergelak mendengar pertanyaan itu. “Ini Shayn. Sejenis unicorn. Milikku. Dan tenang saja, kau juga nanti akan mendapatkannya. Setelah kau resmi menjadi murid Gemma.”

“Oh Siwon. Apalagi itu Gemma?”

“Hahaa. Sudahlah. Sebaiknya kita segera ke kastil. Nanti saja aku jelaskan semuanya. Dan Sungmin, kau harus memanggilku hyung, karena aku seniormu di Gemma.”

Malas berdebat dan bertanya lagi. Akhirnya Sungmin hanya mengangguk patuh. “Ya. Baiklah. Siwon Hyung.”

_______Magic in You_______

Sungmin mendongakkan kepalanya. Memandangi kastil di depannya. Sungguh, baru kali ini dia melihat bangunan yang indah seperti ini.

“Woah. Hyung. Ini kastilnya?” Sungmin masih terkagum – kagum.

“Ya.” Satu senyuman terlukis indah di wajah tampan milik Siwon. “Kagum eoh?”

“Tentu saja. Siapa yang tidak kagum melihat bangunan seperti ini. Wow. Ini sungguh… Luar biasa.” Sungmin memekik takjub.

Lagi – lagi Siwon terkekeh. “Nanti juga kau akan jadi bagian dari bangunan megah ini, Sungmin-ah.”

“Woah. Benarkah?” Sungmin semakin antusias.

“Sungmin, Sungmin. Kau pikir untuk apa kau kemari? Kkk.”

Bibir itu terpout dengan sempurna mendengar ledekan dari Siwon. “Selamat datang di sekolah sihir nomor satu di Korea, Sungmin. Selamat datang di Gemma.”

Sungmin tersenyum. Sangat bahagia. Membayangkannya menjadi bagian dari sekolah ini saja sudah sangat menyenangkan. “Terimakasih Siwon hyung.” Lirihnya. Senyum di bibirnya terus berkembang sambil memandangi bangunan megah yang berdiri kokoh di depannya.

_______Magic in You_______

“Ne Tuan Shin. Sungmin sudah bersamaku.”

Sungmin pikir Siwon sudah gila karena berbicara sendiri di depan cermin.

“Kemarilah Min.” Tapi setelah Siwon menyeretnya ikut di depan cermin. Dia menarik kembali pikirannya itu. Karena ternyata Siwon sedang berkomunikasi dengan Tuan Shin. Sepertinya Sungmin harus membiasakan diri dengan hal – hal aneh semacam ini.

“Sungmin?” Sapa Tuan Shin di dalam kaca.

“Ne, annyeonghaseyo.” Sungmin sedikit membungkuk hormat.

“Senang melihatmu sudah sampai. Ah, kopermu sudah aku letakkan di kamar. Nanti Siwon yang akan mengantarmu ke sana.”

“Ne. Gamsahamnida Tuan Shin.”

Tuan Shin tersenyum. “Tak masalah nak. Nikmati waktumu di Gemma. Aku akan menghubungi lagi lain waktu. Selamat malam Sungmin. Tidurlah dengan nyenyak.”

“Ne.” Jawabnya dengan satu senyuman yang tidak mengurangi rasa hormatnya.

Setelah itu bayangan Tuan Shin menghilang begitu saja.

“Ini speculum. Kau bisa memfungsikannya sebagai cermin biasa. Atau saat kau ingin berbicara dengan seseorang, kau hanya perlu memikirkannya dan ucapkan mantera ‘ifoni’ maka dia akan muncul dihadapanmu. Seperti tadi Tuan Shin muncul di sana.”

Sungmin hanya mengangguk – angguk hikmat mendengar penjelasan dari Siwon. “Kurasa semua yang ada di sini sangat mengagumkan.” Timpal Sungmin.

“Ini baru sebagian kecil, Min. Kau akan melihat lebih banyak lagi yang lebih menakjubkan.” Terang Siwon.

Sungmin tersenyum puas. “Aku tidak sabar untuk melihat itu semua.”

Lalu mereka tergelak bersama.

______Magic in You_____

Sungmin duduk bersila di atas kasur empuknya yang sangat nyaman. Namja 18 tahun itu memperhatikan Siwon yang sedari tadi memindahkan barang – barangnya sehingga barang – barang itu melayang dan tertata rapi di lemarinya.

Flytte.” Ujar Siwon sambil melambaikan tongkatnya. Hanya dalam beberapa menit semua barang Sungmin sudah tertata rapi.

“Lain kali ijinkan aku membantumu, hyung. Aku bosan jika hanya menjadi penonton.” Sungmin mempoutkan bibirnya.

Siwon terkekeh. “Anggap saja ini sebagai hadiah penyambutan dariku. Nanti, jika kau sudah mendapat pelajaran dan sudah mempunyai tongkat sihir sendiri, maka aku tidak perlu repot – repot membantumu lagi.”

“Jadi aku akan mendapatkan tongkat sihir?” Tanya Sungmin antusias.

“Tentu saja, Sungmin.”

Siwon berjalan, lalu duduk di sebelah Sungmin. “Ah, ya. Apa kau sudah tau nama teman sekamarmu?”

“Aku punya teman sekamar?” Sungmin balik bertanya.

Siwon memutar bola matanya. “Tentu saja. Kamar ini sangat luas. Kau tidak boleh rakus dengan menggunakannya sebagai kamar pribadimu.”

“Hufff.” Namja imut itu mendengus. “Baiklah. Jadi siapa nama teman sekamarku?”

“Hmmm. Kalau aku tidak salah ingat.” Siwon mencoba mengingat – ingat nama teman sekamar Sungmin. “Kim Ryeowook. Ya. Namanya Kim Ryeowook.”

Sungmin hanya menanggapinya dengan satu anggukan.

“Mungkin besok dia akan datang.”

“Ah begitu. Oke hyung.”

“Baiklah. Kurasa kau butuh istirahat. Kalau begitu aku tinggal dulu.” Siwon berdiri, begitu juga dengan Sungmin.

Lalu mereka berjalan bersama menuju pintu. “Kau tidurlah dengan nyenyak. Sampai jumpa besok. Selamat malam, Min.”

“Ne. Selamat malam, hyung.”

______Magic in You_____

Cahaya emas itu menari dengan indah di udara. Berkumpul menjadi satu hingga menembus kaca jendela kamar Sungmin. Pria manis itu mulai mengernyit saat merasakan mentari pagi mulai mengganggu tidurnya.

Dia menggeliat. Mencari posisi yang nyaman untuk melanjutkan tidurnya kembali. Namun niat itu dia batalkan saat mendengar pintu kamarnya diketuk oleh seseorang.

“Min.”

“Eunghh..” Ingin sekali dia memukul orang yang sudah mengganggu tidur nyamannya.

“Sungmin? Apa kau sudah bangun?”

Suara itu…..

Sungmin membelalakkan matanya. “Ya ampun. Sudah pukul berapa ini?”

“Sungmin. Bisa kau buka pintunya?”

“Ah.. ne Siwon hyung. Sebentar.” Sungmin buru – buru menatap dirinya di cermin. Mengusap sedikit wajahnya dan menyisir rambut seadanya. Lalu bergegas membuka pintu.

Yang ia temukan saat pertama kali melihat wajah Siwon adalah pria tampan itu sudah rapi dan segar. Berbeda sekali dengan dirinya yang masih berantakan ala orang bangun tidur dan belum mandi.

“Hyung… Ada apa?”

Siwon tersenyum. “Kau baru bangun?”

Sungmin tersenyum kikuk. “Ya. Sepertinya tidurku semalam terlalu nyenyak. Maaf hyung.”

“Tidak masalah. Aku bisa maklum. Tapi jika nanti kegiatan belajar mengajar sudah aktif, kau harus bangun setidaknya dari empat jam yang lalu.”

Sungmin terkejut. “Memangnya jam berapa ini?”

Siwon tertawa kecil sambil menggeleng pelan. “Coba kau lihat sendiri. Bukannya di kamarmu sudah ada jam?”

Sungmin segera menoleh ke belakang. Melirik jam yang dibingkai dengan bentuk burung hantu. Mata Sungmin membulat ketika melihat jarum pendek jam itu ada di angka sepuluh, sedangkan jarum panjangnya di angka dua.

Sungmin berbalik menoleh ke arah Siwon sambil terkekeh dan menggaruk belakang kepalanya. “Hehehe.” Dia terkekeh. “Maaf, hyung. Hal yang seperti ini tidak akan terulang lagi. Aku janji.” Jari telunjuk dan jari tengahnya terangkat membentuk sebuah janji.

“Iya. Kupegang janjimu.” Siwon mengangguk.

Karena terlalu asik mengobrol dengan Siwon, Sungmin baru menyadari jika lelaki itu tidak sendirian. Di sampingnya ada seorang pria yang ia duga berumur sedikit lebih muda darinya. Rambut pria yang tingginya sekitar satu sentimeter di bawahnya itu berwarna coklat gelap. Tiba – tiba Sungmin teringat dengan pembicaraannya dengan Siwon semalam.

“Ah, hyung. Apakah ini Kim Ryeosung?”

Siwon terkekeh. “Ryeowook, Sungmin. Bukan Ryeosung.”

“Ah, hehehe. Ne.” Sungmin terkekeh. “Masuklah kalau begitu.” Seru Sungmin sambil berjalan mendahului Siwon dan Ryeowook.

Disanch bed.”  Baru saja masuk, Siwon sudah mengucapkan mantera yang membuat satu tempat tidur muncul di sisi seberang tempat tidur Sungmin. Sungmin hanya mendengus kecil, ia iri melihat Siwon sudah begitu mahir dalam sihir. Dia membiarkan Siwon terus mengucapkan banyak mantera hingga kamar yang semula masih longgar itu menjadi penuh seketika. Bagaimana tidak, semua barang yang semula ada satu, sekarang menjadi berlipat. Dua tempat tidur, dua lemari, dan yang lain.

“Wow hyung. Itu tadi hebat sekali.” Seru Ryeowook sambil mengacungkan dua jempolnya pada Siwon.

‘Sama seperti reaksiku kemarin.’ batin Sungmin.

“Kau akan terbiasa dengan hal – hal yang menakjubkan lainnya, Ryeowook-ah.” Jawab Siwon.

“Baiklah, Sungmin, Ryeowook. Kalian berkenalanlah. Aku ada urusan lain, jadi tidak bisa berlama – lama di sini.” Lanjut pria tampan itu.

Sungmin dan Ryeowook hanya bisa mengangguk patuh. “Baik, hyung.” Jawab mereka hampir bersamaan.

“Hai.” Sapa Ryeowook sesaat setelah pintu kamar mereka tertutup. Satu senyuman yang sangat manis terbingkai di wajahnya.

“Hai Ryeowook.” Sapa Sungmin tidak kalah ramah.

Ryewook terkekeh. “Panggil saja Wookie. Teman – temanku biasa memanggilku begitu.

“Ah, baiklah, Wookie.”

Mereka melempar senyum satu sama lain. “Kalau begitu, siapa nama panggilan yang biasa kau dapatkan dari teman – temanmu?” Ryeowook mendudukkan dirinya di atas tempat tidur. Berhadapan dengan Sungmin yang juga sedang duduk di tempat tidurnya.

“Min, Ming atau Minnie juga boleh.”

“Kalau begitu aku akan meanggilmu Minnie saja.” Putus Ryeowook. Sungmin tersenyum dan megangguk setuju.

“Ah Minnie, apa kau sudah pernah bertemu dengan murid lain selain diriku?”

Sungmin menggeleng. “Belum, Wook. Aku baru datang semalam dan belum bertemu murid baru Gemma kecuali kau.”

“Benarkah? Bahkan di kereta?” tanya Ryeowook heran.

“Kereta? Jika yang kau maksud kereta adalah kereta api, maka jawabannya tidak. Karena semalam aku dijemput dengan Tuan Shin menggunakan kereta kuda ajaibnya itu.” terang Sungmin.

“Wow. Tuan Shin yang menjemputmu?”

“Yeah. Begitulah.” Sungmin mengangguk kecil. “Hmm. Memangnya kau sudah bertemu orang lain selain aku?”

“Iya Min.” Ryeowook mengangguk antusias. “Aku bertemu dengan dua orang di kereta api. Kim Jongwoon dan Cho Kyuhyun.”

“Benarkah?”

“Ya. Dan kau tahu, Minnie. Yang bernama Kim Jongwoon itu sangat tampan sekali.” Ryeowook menjelaskan dengan wajah yang berseri – seri.

Sungmin terkekeh melihat ekspresi Ryeowook yang menurutnya sangat menggemaskan. “Menyukainya eoh?”

“Entahlah, Min. Tapi dia benar – benar sangat tampan. Sayang sekali mereka berbeda asrama dengan kita.” Ryeowook mendesah kecewa.

“Memangnya di sini ada berapa asrama, Wook?”

“Dua, Min. Yang kita tempati ini asrama seojjog dan yang mereka tempati adalah asrama dongjjog.”

“Ah begitu… aku jadi penasaran dengan Kim Jongwoon-mu itu. kkkkk.” Sungmin terkekeh.

“Semoga di malam pembukaan nanti kita bisa bertemu mereka. Siapa tahu kau akan terpesona dengan temannya.” Goda Ryeowook.

“Huh?”

“Ya, Ming. Teman Kim Jongwoon juga tampan. Jadi kurasa nanti kau akan menyukainya.”

Sungmin menggeleng – gelengkan kepalanya. “Kau ini Wook. Ada – ada saja. Sebaiknya kau sekarang mandi lalu istirahat. Apakah kau tidak lelah setelah perjalanan tadi?”

“Hmm.. Ya. Kurasa aku harus mandi, lalu tidur, lalu bertemu Kim Jongwoon dalam mimpiku. Hehehe.”

Sungmin tertawa, mengambil sebuah bantal dan melemparnya tepat pada pria manis yang sedang kasmaran itu.

.

.

TBC

.

.

Lanjut atau disudahi sampai sini aja? hehehe

FF fantasi pertama >< semoga suka ya.

Maaf atas kekurangan di sana sini, typo, dll.

Anyway… HAPPY KYUMIN DAY^_^

3 pemikiran pada “FF KYUMIN // Magic in You – Chapter 1 // YAOI

  1. Woow ff fantasi, tapi saya bayangin seperti sky high aja gak papa yah,,
    Walaupun ini sekolah magic & sky high sekolah super hero dgn kekuatan yg sudah ditentukan kkkk~

Tinggalkan komentar