Because of You, Lee Sungmin

“Ming, sudahlah. Berhenti memasang wajah cemberut seperti itu. Sampai kapan kau akan mendiamkanku eoh?”

Sungmin hanya menanggapi ucapan Kyuhyun dengan mengedikkan pundaknya.

“Hah..” Kyuhyun mendengus kecil. “Bahkan itu hanya Siwon hyung. Kenapa kau sampai marah selama ini.”

“Kau bisa bilang hanya? Okay. Bagaimana dengan kau yang selalu marah dan posesif saat aku dekat dengan member lain eoh?” Sungmin menatap Kyuhyun dengan sebal.

“Oh ayolah Ming. Kau tahu sifatku memang begitu.”

Sungmin memutar bola matanya malas. “Lalu hanya kau yang boleh seperti itu? Sedangkan aku harus selalu menurut padamu? Cih. Kau pikir aku tikus percobaan yang bisa diapakan saja?”

“Terserah kau sajalah Ming. Bahkan kita sekarang sedang perjalanan untuk recording Radio Star. Bisakah kau menunda marahmu sebentar?”

“Mana ada yang seperti itu. Dasar babo.”

Kyuhyun hanya tersenyum kecil melihat Sungmin yang seperti ini. Sungmin yang cemburu adalah hal yang paling menarik untuk Kyuhyun.

.

.

a fiction special for KyuMin’s Day and JOYers^^

.

.

Because of You, Lee Sungmin

Genre : Romance

Rate : T

Pairing : KyuMin

ONE SHOT

Warning : YAOI, Tidak sesuai EYD, TYPO kapan pun di mana pun.

Disclaimer : KyuMin belong to each other

.

.

Sungmin sedang mamatut dirinya di cermin. Sedikit merapikan penampilannya yang tadi sudah dimake over.

“Ming.”

Sungmin segera menoleh ke belakang. Refleks, karena suara yang memang sudah sangat dikenalnya itu sedang memanggil namanya.

“Hm?” Hanya deheman singkat.

Kyuhyun tidak menjawab. Dia serta merta meraih tangan Sungmin dan memasangkan gelang di pergelangan tangan namja manis itu.

Sungmin hanya bisa diam. Tentu saja dia tidak bisa marah sedangan di sini banyak staff dan kru Radio Star.

Kyuhyun menatap Sungmin dengan senyum hangatnya setelah memasang gelang itu. “Jangan dilepas ya? Aku membeli gelang ini khusus untuk kita berdua.”

“Huh?” Sungmin menatap penuh tanya ke arah Kyuhyun.

Kyuhyun menghela nafas sejenak. Sedikit mendekatkan wajahnya ke telinga Sungmin. “Kau pikir aku mau dikalahkan oleh gadis bernama Jihoon itu eoh? Tidak akan.”

Setelah itu Kyuhyun pergi meninggalkan Sungmin. Melenggang menuju studio recording Radio Star. Sepeninggal Kyuhyun, Sungmin mengangkat tangan mendekati wajahnya. Melihat gelang yang tadi dipasangkan oleh Kyuhyun. Dia tersenyum sekilas. “Dasar Kyunie.” Lirihnya sambil tersenyum sekali lagi.

************KM***********

Sungmin berlari kecil dari kamar mandi saat mendengar ponselnya berdering. Dia tersenyum saat melihat nama si pemanggil.

“Yeoboseo.”

“Hai sayang. Apa kau sudah sampai?”

“Berhenti memanggilku seperti itu. Aku masih marah, kau ingat?” Sungmin memanyunkan bibirnya.

“Aigooo. Bunnyku, jangan lama – lama kalau marah. Nanti bisa merugikan dirimu sendiri.”

“Tidak. Aku tidak akan pernah rugi. Yang ada kau yang rugi.” Sergah Sungmin.

Kyuhyun terkekeh. “Baiklah – baiklah. Kau sudah sampai di Hawaii eoh?”

Sungmin mengangguk kecil. “Sudah. Sekarang sedang di hotel.”

“Sedang di hotel dan sedang merindukanku kan?”

“Ishhh. Kau terlalu percaya diri, Kyu.”

“Hahaha. Dasar pembohong. Selalu saja membohongi perasaanmu sendiri. Baiklah, istirahatlah sayang, aku akan segera menyusul nanti karena aku juga sudah sangat merindukanmu.”

“Eum.”

Kyuhyun menggeleng di seberang sana. “Dasar keras kepala. Masih saja bersikap dingin padaku.”

“Bukannya kau tadi bilang akan menutup telponnya, Kyu?”

“Hahaa. Aigoo. Baiklah. Selamat beristirahat bunnyku. Saranghae.”

Sungmin tersenyum kecil. “Eum.” Satu deheman singkat lagi yang Sungmin keluarkan.

Kyuhyun menggeleng – gelengkan kepalanya diiringi satu senyuman kecil. Lalu menutup sambungan telpon mereka.

***********KM***********

Sungmin, Donghae dan Kangin memulai sesi pemotretan individual mereka lebih awal. Karena mereka memang yang berangkat terlebih dahulu. Disusul keesokan harinya oleh Siwon dan Donghae. Lalu dua hari setelahnya Kyuhyun, Ryeowook dan Eunhyuk.

Tidak dipungkiri Sungmin sangat merindukan si evil magnae itu. Tapi, mengingat dia masih dalam rangka merajuk, dia tidak mau menghubungi Kyuhyun terlebih dahulu.

Tok tok

Sungmin segera menuju pintu kamar hotelnya.

Cklek.

“Annyeong nae bunny?”

“K-kyu? Kau sudah datang?”

Kyuhyun mengangguk. “Benar, kau senang bukan?”

“Aishh. Berhenti menggodaku Kyu.”

“Kau tidak mempersilahkan aku masuk eoh?”

Sungmin menggeleng. “Pergi sama ke kamarmu sendiri.”

“Aku tidak punya kamar sendiri.”

“Eoh?”

“Aku sudah meminta pada manager hyung untuk sekamar denganmu.” Kyuhyun mengeluarkan satu smirk khasnya.

“Hah. Semaumu sajalah Kyu.” Sungmin segera melenggang masuk dan duduk bersandar di headboard tempat tidur.

Kyuhyun hanya bisa terkekeh melihat kelakuan Sungmin. Setelah merapikan beberapa pakaiannya di lemari, Kyuhyun segera membersihkan dirinya di kamar mandi. Setelah selesai, dia ikut duduk di samping Sungmin.

Sungmin mencoba untuk beranjak namun Kyuhyun segera menariknya. Membuat dirinya jatuh dan Kyuhyun dengan tiba – tiba menindih tubuhnya.

“K-kyuhh. Kau berat tahu.” Sungmin memanyunkan bibirnya lucu.

“Berhenti bersikap seperti itu padaku, baru aku beranjak.”

“Apa? Aku tidak mau.”

Kyuhyun terkekeh. “Jadi kau tidak mau aku beranjak dari tubuhmu eoh?”

Blushh. Pipi Sungmin merona. “Ishh. Kau ini. Beranjaklah Kyunieee. Kau berat.”

“Berjanjilah dulu.”

“Tidak.”

“Yasudah kalau begitu.”

“Aishhh. Baiklah baiklah.”

Kyuhyun terkekeh. Setelah mengecup dahi Sungmin sekilas, dia beranjak dari tubuh berisi itu.

Sungmin segera mendudukkan dirinya.

“Mandilah. Nanti malam aku ingin mengajakmu berjalan – jalan.” Seru Kyuhyun sambil mengacak rambut Sungmin.

“Jalan – jalan?” Sungmin mengerjap lucu.

“Ya. Dan aku tidak menerima penolakan.”

**********KM**********

Kyuhyun membawa mobil berwarna merah itu hingga mendekat ke tepi pantai.

“Darimana kau dapat mobil ini Kyu?”

Kyuhyun tersenyum sambil melihat ke arah Sungmin. “Sebenarnya ini properti yang dipakai untuk pemotretan kita. Tapi aku meminta ijin kepada manager hyung untuk meminjamnya. Dan beruntung, dia memberi ijin.”

“Ahhh.” Sungmin mengangguk.

“Sudah tidak marah lagi kan?” Tanya Kyuhyun.

“Seharusnya masih. Tapi kau memaksaku untuk memaafkanmu, ingat?”

Kyuhyun terkekeh. “Mau minum wine di tepi pantai bersama?”

“Wine?”

“Ya. Aku membawa beberapa dari Korea. Bagaimana?”

Sungmin mengangguk antusias. “Aku mau Kyu.”

**********KM************

Mereka duduk di atas pasir berwarna putih itu. Ditemani dengan dua botol wine, koleksi terbaik milik Kyuhyun.

“Ming?”

“Eum?”

“Aku ingin menceritakan sesuatu.”

“Tentang?”

“Paper Kiss dengan Siwon hyung.”

Sungmin menatap Kyuhyun. “Kyu, kau ingin membuatku marah lagi padamu eoh?”

“Tidak. Dengarkan dulu baru kau boleh berkomentar.”

Sungmin mendengus kecil. “Terserah.” Jawabnya singkat.

“Sebenarnya itu sengaja.”

“Eoh?” Sungmin mengerutkan dahinya sambil menatap ke arah magnae SuJu itu.

“Hmm.” Kyuhyun mengangguk. Aku sengaja meminta bantuan Siwon hyung untuk membuatmu cemburu.”

Sungmin makin sebal mendengar pnuturan Kyuhyun. “Ck. Kyuhyun kau kekanakan.”

“Maaf Ming. Aku hanya ingin kau kembali. Hubungan kita memburuk setelah kita berpisah kamar, lalu, aku mendengar kabar kedekatakanmu dengan Jihoon. Ditambah lagi kau jadi jarang pulang ke dorm. Bagaimana aku tidak khawatir?” Kyuhyun menatap Sungmin yang sedang menatapnya sebal.

“Kau pikir aku tidak takut kehilanganmu? Huh?” Lanjut Kyuhyun.

Sungmin diam. “Aku meminta Siwon hyung untuk terus melakukan fanservice denganku. Aku hanya ingin mendapat perhatian darimu, Ming. Kau seperti menjauh secara perlahan. Dan itu sangat membuatku takut. Takut aku tidak bisa mempertahankanmu.”

“Gelang itu.” Kyuhyun mengarahkan pandangannya pada gelang yang ada di pergelangan tangan Sungmin. “Kau terus memakai gelang itu. Aku tahu itu pemberian dari lawan mainmu di Summer Snow. Sebenarnya di sini siapa yang patut marah, Sungmin?”

Sungmin masih diam. Tidak tahu harus menjawab apa. “Kau sengaja ingin melepaskan diri dariku hm? Apa kau sudah lelah menjalani hungan denganku?”

“Kenapa kau diam saja eoh? Katakan sesuatu padaku, Sungmin!” Sungmin tersentak. Suara Kyuhyun sedikit meninggi.

Sungmin menatap Kyuhyun dalam. Dia bisa melihat mata Kyuhyun mulai memerah dan basah. Tanpa berkata apa pun, Sungmin beranjak dari sana.

Baru beberapa langkah menjauh, Kyuhyun sudah menggapai tangannya. Membuatnya berhadapan dengan namja bersuara bass itu. Kyuhyun tersenyum getir. “Jadi semua itu benar? Jadi kau memang berniat untuk-

“Cukup!” Bentakan Sungmin membuat Kyuhyun terdiam.

“Bisakah kau berhenti menuduhku? Hah?”

Hati Sungmin bergemuruh. “Kau pikir hanya kau yang berusaha mempertahankan hubungan ini? Hah? Kau kira hanya kau yang takut kehilanganku sedangkan aku tidak? Kau pikir untuk apa aku memakai gelang ini, Cho Kyuhyun?” Mata Sungmin akhirnya juga mulai basah.

“Dengarkan aku baik – baik, Cho!” Ucap Sungmin penuh penekanan.

“Aku, memakai gelang ini untuk melindungi hubungan kita. Aku sengaja membuat orang berpikir bahwa aku memang memiliki hungan dengan Jihoon. Agar mereka berhenti mencurigai hubunganku denganmu. Kau pikir hubungan kita adalah hubungan yang bisa diumbar dimana saja hah? Kau pikir hanya kau yang memikirkan tentang hubungan ini sedangkan aku tidak? Begitu?”

Jeda sejenak. Mereka terdiam dalam pikiran masing – masing. “Kita sudah berjalan sejauh ini.” Suara Sungmin sedikit melemah. “Kau pikir untuk siapa aku bertahan? Huh?” Bibir Sungmin sedikit bergetar.

“Ming.” Lirih Kyuhyun.

“Sudahlah Kyu. Kalau kau memang sudah lelah dengan sikapku. Aku rasa hungan kita memang sebaiknya diakhiri saja.”

Hati Kyuhyun seperti tersengat listrik mendengar penuturan Sungmin baru saja. Mata Kyuhyun membulat. Tidak menyangka Sungmin akan berkata seperti itu.

Sungmin menggeleng lelah, lalu berbalik untuk meninggalkan Kyuhyun lagi. Kyuhyun segera sadar dan sedikit berlari. Memeluk Sungminnya dari belakang.

“Tolong jangan pernah katakan itu, Sungmin. Jangan pernah.”

Sungmin memejamkan matanya. Membuat cairan bening yang sedari tadi coba ia tahan, jatuh seketika. “Sudahlah Kyu.” Lirihnya.

Kyuhyun menggeleng. “Tidak. Tidak Min. Maaf. Maaf aku tidak tahu jika ternyata kau melakukan itu untuk hungan kita. Maaf Ming.”

Sungmin terdiam sejenak. Lalu membalik tubuhnya perlahan. Menangkup pipi Kyuhyu dan mengelusnya dengan lembut, menghapus jejak air mata yang turun di pipi berisi itu.

“Kyunie..” Lirihnya. “Uljima jebal.” Sungmin tersenyum lembut, meski pun air mata masih terus jatuh dari kedua matanya.

Kyuhyun menggenggam tangan Sungmin yang menangkup pipinya. Lalu membawa tubuh yang sedang bergetar itu dalam pelukan hangatnya.

“Babo. Kau menyuruhku untuk tidak menangis tapi kau sendiri menangis hm?” Kyuhyun mengeratkan pelukannya. “Neo baboya.”

Sungmin membalas pelukan Kyuhyun, menenggelamkan kepalanya di dada hangat Kyuhyun. Sambil sesekali terisak.

Cukup lama mereka dalam posisi seperti itu. Sampai Kyuhyun melepas pelukan mereka secara perlahan. “Saranghae. Aku mencintaimu kemarin, hari ini dan selamanya Ming.”

Kyuhyun menempelkan dahi mereka berdua. “Maaf terkadang aku egois. Jangan pernah berhenti mencintaiku hmm?”

Sungmin menatap mata basah itu dalam, lalu mengangguk kecil.

“Saranghae Minimi.” Lirih Kyuhyun.

“Nado. Nado saranghae nae Kyunie.”

Kyuhyun tersenyum mendengarnya. Lalu membawa wajahnya mendekat untuk menggapai bibir M milik Sungmin. Kyuhyun mengecup bibir itu lama, lalu mulai melumatnya pelan. Kyuhyun ingin mengatakan semuanya lewat ciumannya. Dia ingin Sungmin tahu bahwa hanya Sungmin yang bisa membuatnya jatuh cinta, hanya Sungmin yang bisa membuatnya lemah, hanya Sungmin yang bisa merubah si evil makne menjadi seorang malaikat, hanya Sungmin.

Selamanya, hanya Lee Sungmin.

FIN

Missing You

‘Missing You’

Genre : Romance

Rate : T

Pairing : KyuMin

ONE SHOT (DRABBLE)

Warning : YAOI, Tidak sesuai EYD, TYPO kapan pun di mana pun.

Disclaimer : KyuMin belong to each other

.

Sungmin masih terlelap dalam alam mimpi yang tenang saat ia merasakan seseorang mengecupi kedua kelopak matanya bergantian.

“Sayang.” Suara yang amat sangat dikenalnya itu memanggilnya lirih. Seperti ingin membangunkan dan tidak di waktu bersamaan.

“Eung~” Sungmin menggeliat pelan.

Kyuhyun tersenyum kecil melihat Sungmin yang sangat adorable dalam tidurnya yang terganggu.

“Sayang…” Panggilnya sekali lagi. “Bangun sayang, sudah pagi. Bukankah kau harus ke bandara.” Kyuhyun mengecup pelipis Sungmin pelan.

Sungmin dengan berat hati membuka matanya perlahan, menatap Kyuhyun, lalu mengerucutkan bibirnya lucu.

Kyuhyun terkikik kecil. “Kau pasti sangat lelah ya? Jadwalmu sangat padat.” Kyuhyun mengusap – usap surai Sungmin dengan lembut.

Sungmin mengangguk kecil. “Disamping itu, aku masih sangat merindukanmu.” Sungmin meraih leher Kyuhyun dan memeluknya dengan erat. Menenggelamkan wajah Kyuhyun di lehernya.

Kyuhyun tersenyum, lalu memeluk tubuh Sungmin dengan erat. “Kau pikir aku tidak, sayang.” Satu kecupan lembut Kyuhyun daratkan di leher putih Sungmin.

“Aku juga masih amat sangat dan akan selalu merindukanmu, Ming.” Ya, bagaimana mereka tidak saling merindukan? Baru kemarin mereka bertemu dan pagi ini Sungmin harus kembali lagi ke Jepang untuk musical Summer Snow-nya

Kyuhyun mengangkat wajahnya. Menatap manik Sungmin dengan penuh perasaan. “Mandilah. Aku akan menemanimu ke bandara.” Titah Kyuhyun lalu mendaratkan satu kecupan kecil di bibir kissable milik Sungmin.

“Arraseo Tuan Cho Kyuhyunku.” Sungmin mengecup pipi Kyuhyun sekali, lalu beranjak ke kamar mandi.

Mereka berdua sedang ada di dalam van -menuju Beijing Airport.

Kyuhyun membawa kepala Sungmin untuk bersandar di bahunya, lalu menautkan jari mereka.

“Ming.”

“Eum.”

“Aku ingin sekali melihat musikalmu.”

Sungmin memainkan jarinya yang bertautan dengan Kyuhyun. “Tapi kau pasti tidak punya waktu kan? Aku juga ingin kau datang. Sudah lama kau tidak melihat musikalku, Kyu.” Sungmin mengerucutkan bibirnya.

“Maaf sayang, kau tahu sendiri jadwalku dan jadwalmu tidak jauh beda. Sama – sama padat.”

“Hmmm. Aku mengerti Kyunie. Lain kali jika kau tidak sibuk, luangkan sedikit waktu untuk datang.”

“Pasti sayang. Tidak usah diminta pun akan kulakukan.” Kyuhyun mengusap pipi Sungmin dengan tangannya yang bebas.

“Kyunie. Sudah sampai.” Seru Sungmin kecewa saat van yang mereka tumpangi sudah berhenti di area bandara.

“Cha~~ segera masuk ke dalam sayang. Jangan sampai ketinggalan pesawat.” Goda Kyuhyun.

Seketika Sungmin memeluk Kyuhyun dengan erat. “Aku masih merindukanmu.”

Kyuhyun tersenyum, mengelus pnggung Sungmin dengan sayang. “Aku juga, tapi kau harus segera berangkat Minimi.”

Sungmin melepas pelukannya, lalu mengangguk kecil. “Eumm. Kalau begitu aku pergi dulu Kyu.”

“Iya sayang.” Kyuhyun tersenyum.

Mereka bertatapan lalu saling mendekat untuk satu ciuman hangat. Melumat lembut bibir satu sama lain. Cukup lama, lalu Sungmin melepas tautan bibir mereka.

“Aku pergi dulu Kyunnie. Annyeong.”

“Ming.” Kyuhyun mencekal tangan Sungmin yang akan membuka pintu van.

“Hati – hati. Hubungi aku setiba kau di Jepang. Dan semangat untuk musikalmu. Saranghaeyo Miniming.”

Sungmin segera memeluk Kyuhyun lagi. “Eumm.” Dia mengangguk. “Nado saranghaeyo, Kyunie.”

“Aku harus benar – benar keluar sekarang. Annyeong.”

Kyuhyun mengangguk mengerti. “Annyeong chagi.”

Setelah itu Sungmin benar – benar keluar. Meninggalkan Kyuhyun yang sebenarnya masih menyimpan gundukan kerinduan untuknya.

“Bahkan sekarang aku sudah merindukanmu Ming.” Lirihnya.

.

FIN

.

The Reason Behind Sungmin’s Smile

‘The Reason Behind Sungmin’s Smile’

Genre : Romance

Rate : T

Pairing : KyuMin

ONE SHOT (DRABBLE)

Warning : YAOI, Tidak sesuai EYD, TYPO kapan pun di mana pun.

Disclaimer : KyuMin belong to each other

.

Sungmin melangkah di tempat itu – Gimpo Airport – dengan senyum yang selalu mengembang, membuat wajahnya – yang memang sudah manis – menjadi semakin manis. Dia baru tiba dari Jepang, setelah menggelar Press Conference untuk musical terbaru yang akan dilakoninya – yang bertajuk Summer Snow.

Mendapat peran utama, tentu saja dia sangat senang. Tapi sejujurnya. Bukan hanya itu yang membuat moodnya benar – benar baik hari ini. Sekali lagi Sungmin tersenyum kecil saat mengingat kejadian tadi pagi.

Flashback on

Sungmin sedang mengancingkan kemeja putih dengan aksen hitamnya saat Eunhyuk berpamitan.

“Hyung, aku berangkat ke airport dulu ne? Bersama Donghae, Siwon dan Zhoumi hyung.”

“Ah, ne. Hati – hati di jalan Hyuk. Besok aku menyusul dengan yang lain.” Ujarnya seraya tersenyum ke arah dongsaengnya yang memiliki gummy smile – yang sedang berdiri di pintu kamarnya.

“Ne hyung. Annyeong.”

“Annyeng Hyukie.”

Mengancingkan kancing teratasnya, lalu Sungmin melirik jam di dinding. “Ah, sebentar lagi aku juga harus berangkat.” Dia bermonolog. Lalu mulai memakai jas hitamnya. Membuat penampilannya begitu sempurna.

“Hyung.” Kyuhyun keluar dari kamar mandi. “Sudah mau berangkat?”

Sungmin mengangguk. “Ne Kyu. Kau tidak apa – apa kan sendirian di dorm? Kalau memang bosan, kau bisa datang ke Kona Beans.”

“Aku tidak apa – apa.” Duduk di tempat tidur, Kyuhyun memandangi Sungminnya yang sedang sibuk memasukkan beberapa barang ke dalam tas berukuran sedangnya.

Sungmin menenteng tasnya yang berwarna coklat, berjalan menghampiri Kyuhyun. Memeluknya sekilas. Tidak lupa dengan sebuah kecupan singkat di bibir Kyuhyun. “Baiklah. Aku berangkat dulu ne?”

Baru saja Sungmin akan melangkah, tangan Kyuhyun sudah mencekalnya. “Tunggu, hyung.”

“Hm?” Sungmin terlihat bingung.

Kyuhyun berjalan menuju lemari, lalu mengambil mantelnya. “Di luar cukup dingin, aku tidak mau kau kedinginan.” Ujarnya lalu memakaikan mantel berwarna merah maroon itu di tubuh Sungmin.

Ah, sebenarnya tidak ia paikan dengan sempurna, karena bagian lengannya tidak dimasukkan. Namun itu membuat penampilan Sungmin menjadi semakin menawan.

Diperhatikan seperti itu, tentu saja Sungmin sangat bahagia. Seketika itu dia memeluk Kyuhyun dengan erat. “Gomawo Kyunie.”

Kyuhyun mengangguk, sambil membalas pelukan Sungmin. Lalu melepasnya. “Aku senang kau mendapatkan peran di musikal lagi. Ingat,” Kyuhyun memberi jeda, mendekatkan wajahnya ke telinga Sungmin. “Setelah selesai kau harus segera pulang. Aku menunggumu.”

Sungmin blushing. Lalu mengangguk dua kali.

Kyuhyun tersenyum melihat tingkah Sungmin yang selalu menggemaskan. Dia tidak tahan untuk tidak membawa Sungmin ke dalam satu ciuman. Magnae itu mencium Sungmin dengan lembut dan cukup lama.

“Jaga dirimu. Aku mencintaimu.” Tambahnya setelah melepas ciuman hangat itu.

“Aku juga. Kalau begitu aku berangkat dulu, ne?” Sungmin meminta ijin.

“Eumm.” Kyuhyun mengangguk. Lalu mengantar Sungmin sampai ke depan pintu.

“Minimi.”

“Eumm?”

“Hwaiting.” ^^ seru Kyuhyun sambil mengepalkan tangannya di depan dada.

Sungmin terkikik. “Kkkk. Ne Kyunnie. Hwaiting. Aku berangkat. Annyeong.”

“Ne. Annyeong.”

Flashback off

Sungmin melangkahkan kakinya dengan riang. Tentu saja. Sebentar lagi dia akan bertemu – lagi – dengan dongsaengnya yang sangat ia cintai itu. Memberikan senyuman terbaik untuk para fans yang sudah menunggunya di bandara, Sungmin lalu melangkah menuju van yang sudah menunggunya.

“Ahh.” Sungmin menyamankan duduknya di van. Lalu mengambil ponsel dari tasnya.

Tersenyum kecil ketika melihat wallpapernya. Sebuah selca manis bersama Kyuhyun. Baru saja dia akan menekan speed dial, sebelum kegiatannya itu terhenti karena orang yang sebenarnya akan dia telpon, sedang menelponnya sekarang.

Hati Sungmin menjadi semakin bahagia. “Yeoboseo, Kyu.”

“Yeoboseo Minimi.”

“Baru saja aku akan menelponmu.” Jujurnya.

“Benarkah? Wah. Bukankah kita sangat sehati? Kkkkk.”

“Ishh. Kau bisa saja.”

“Cepatlah pulang. Aku merindukanmu.” Ujar Kyuhyun dari seberang.

“Bahkan kita baru tidak bertemu beberapa jam.”

“Beberapa jam itu sangat menyiksa Ming, asal kau tahu.”

“Hahaha.” Sungmin tertawa renyah. “Baiklah, lagipula aku sudah di jalan. Tiga puluh menitan lagi aku sampai di dorm.”

“Kabar bagus. Di dorm sangat sepi. Dan aku sudah tidak sabar untuk…”

“Kyu. Ishhh. Jangan mulai menggodaku.”

Kyuhyun tertawa. “Hahahaa. Baiklah baiklah. Aku menunggumu di sini. Saranghae Minimi.”

“Nado saranghae Kyunnie. Sampai jumpa di dorm.”

“Kkkk. Ne. Sampai jumpa, chagi.”

PIP.

Kadar kebahagiaan Sungmin semakin berlipat lipat. Demi Tuhan, dia sangat menyayangi Kyuhyun. Apalagi jika Kyuhyun sudah bersikap manis seperti ini.

“Ahhh, hari ini benar – benar indah.” Lirihnya diiringi senyuman yang sangat menawan.

.

.

^FIN^

I’M AFRAID, KYU

‘I’M AFRAID, KYU’

Genre : Romance

Rate : T

Pairing : KyuMin

ONE SHOT (DRABBLE)

Warning : YAOI, Tidak sesuai EYD, TYPO kapan pun di mana pun.

Disclaimer : KyuMin belong to each other

.

Bruk!

Sungmin segera memeluk sosok yang baru saja masuk ke dorm lantai 11 itu. Sungmin memeluknya dengan erat. Seperti tidak ada kesempatan lain untuk memberikan sebuah pelukan untuk dongsaengnya itu.

“Kyuuu.” Sungmin mengelus punggung Kyuhyun, berharap bisa memberi sedikit rasa tenang untuknya. Sungmin tau Kyuhyun sedang dalam keadaan tidak baik.

“Ming. Nan Gwaenchana.” Kyuhyun membalas pelukan Sungmin. Melingkarkan kedua lengannya di pinggang lelaki yang terpaut umur lebih tua 2 tahun darinya itu.

Sungmin mengendorkan pelukannya lalu menatap Kyuhyun lekat – lekat. “Kau jangan bohong. Aku tahu kau masih trauma dengan kecelakaan. Sekali pun itu kecelakaan kecil. Bagaimana bisa kau berkata kau tidak apa – apa?”

Kyuhyun menarik kedua ujung bibirnya membentuk satu senyuman tulus, lalu membawa Sungmin ke dalam pelukan eratnya lagi.

“Hiks, aku khawatir Kyu.”

“Hey hey. Kau menangis?” Kyuhyun mengendorkan pelukannya lalu mengangkat dagu Sungmin untuk menatapnya.

“Kenapa menjadi sangat cengeng seperti ini?” Kyuhyun merangkulkan lengan kirinya di pundak Sungmin lalu berjalan berdua menuju kamar mereka.

Mendudukkan dirinya dan Sungmin di pinggir tempat tidur. “Hey? Minimi? Sudah shhh. Aku ada di sini sekarang dan aku tidak apa – apa.” Kyuhyun mengusap mata Sungmin yang berair dan mengelus punggung Sungmin dengan tangannya yang lain di saat bersamaan.

“Entahlah. Aku bisa menjadi orang yang sangat cengeng karenamu, Kyu.”

“Tapi, apa benar kau tidak apa – apa? Tidak ada yang terluka?”

“Aku baik – baik saja Ming. Buktinya aku sedang ada di sini, memelukmu sekarang. Kau tidak perlu khawatir, sayang.”

Sungmin mengambil satu nafas dalam lalu menghembuskannya perlahan. “Aku hanya takut. Aku takut kejadian beberapa tahun yang lalu terulang. Aku takut melihat kau tergeletak lemah di atas tempat tidur rumah sakit. Aku taku kau koma. Aku takut Kyu.”

“Tidak perlu takut sayang. Aku masih di sini. Dan aku janji kejadian itu tidak akan terulang lagi.” Kyuhyun tersenyum tulus sambil mengelus pipi Sungmin dengan sayang.

Lagi, Sungmin memeluk Kyuhyun dengan sangat erat. Kyuhyun membalasnya. Memberikan satu pelukan yang hangat dan menenangkan. Lama, mereka berpelukan sangat lama. Namun sepertinya tidak ada yang mau melepas pelukan ini.

“Min.”

“Biarkan seperti ini Kyu. Aku masih ingin memelukmu.”

Kyuhyun terkikih kecil. “Apa pun untukmu, sayang.”

.

.

FIN

WE CAN’T BE SEPARATED

‘WE CAN’T BE SEPARATED’

Genre : Romance. Fluff

Rate : T+

Pairing : KyuMin

ONE SHOT

Warning : YAOI, Tidak sesuai EYD, TYPO kapan pun di mana pun.

Disclaimer : KyuMin belong to each other.

.

Kyuhyun memutar kenop pintu kayu berwarna coklat itu dengan pelan, takut menimbulkan suara yang akan mengganggu penghuni kamar itu.

Kamar yang bercat putih itu tampak remang. Jelas saja, hanya lampu tidur yang sedang menyala sekarang.

Perlahan Kyuhyun mendekati tempat tidur di sudut kamar itu. Kyuhyun tersenyum melihat seorang yang sangat ia cintai tengah tidur dengan pulasnya. Sangat manis, dan menggemaskan.

“Kenapa kau bisa tidur senyeyak ini?” Lirih Kyuhyun sambil mendudukkan dirinya di pinggirian kasur bersprei biru muda itu.

“Apa kau tidak merindukanku?” Kyuhyun menggenggam jemari lelaki manis yang sedang tidur itu – Sungmin – yang sekarang sudah tidak menjadi roommatenya.

Kyuhyun menautkan jari – jarinya dengan milik Sungmin. Dengan gerakan yang pelan, takut membangunkan namja januari itu. “Kau bisa tidur? Benarkah sudah terbiasa tanpa aku? Kenapa aku tidak bisa tidur? Aku selalu merindukanmu. Aku sudah terlalu bergantung padamu. Aku belum terbiasa sendiri di kamar. Aku merindukanmu sebagai roommateku. Tidak bisakah kau kembali tinggal bersamaku dalam satu kamar? Hm?”

Kyuhyun tersenyum – senyuman yang tidak bisa dideskripsikan – lalu kembali mengeluarkan suara. “Kau tahu? Baru kali ini aku berbicara pada orang yang sedang tidur. Dan itu karenamu.”

Kyuhyun berhenti berhenti bermonolog, memandangi wajah yang ia anggap sangat sempurna itu cukup lama. Dia melepas tautan jemari mereka lalu mengalihkan jari – jarinya untuk mengelus poni Sungmin yang sudah panjang. “Tidurlah yang nyenyak. Aku menunggumu kembali.” Ujarnya, lalu mendaratkan sebuah ciuman hangat di kedua kelopak mata Sungmin.

“Saranghae Minimi.” Kyuhyun mencium kening Sungmin dengan sangat lama. Memandang lagi wajah cantik itu sekilas, lalu keluar dari kamar Yesung yang sekarang sudah menjadi kamar Sungmin itu.

*************KyuMin************

“Hyung, apa aku boleh bertanya?” Si eternal maknae bertanya pada Sungmin yang sedang duduk di sofa, bersebelahan dengannya.

“Hmm. Silahkan saja Wookie.”

“Emmm. Apa kau tidak merasa merindukan Kyuhyun? Maksudku, kalian sudah bersama sekitar 7 tahun dan tiba – tiba berpisah, apa kau tidak merindukannya sebagai roommatemu?”

Sungmin menyunggingkan sebuah senyuman manis mendengar pertanyaan Ryeowook. “Kau mau aku menjawab jujur atau bohong?”

“Ishh hyung. Tentu saja aku ingin jawaban jujur.”

“Haha, baiklah. Hm. Jujur, aku sangat merindukannya. Aku merindukan suaranya menyanyikan sebuah lagu tidur untukku. Aku merindukan suara keyboard saat dia bermain game. Aku merindukan semuanya. Tapi, kau tahu kan, aku juga harus membiasakan diri tidak bergantung padanya. Dan melatih Kyuhyun juga agar tidak selalu bergantung padaku.”

“Kau yakin? Bukankah tujuanmu sebenarnya adalah ingin mengetahui seberapa besar Kyuhyun akan merindukanmu apabila kalian tidak menjadi roommate lagi?” Tebak Ryeowook yang sebenarnya sangat tepat pada sasaran.

“Ryeowook-ah.” Sungmin ingin membela diri tapi entah kenapa tebakan Ryeowook itu memang benar.

“Sudahlah hyung. Kau tidak perlu mengorbankan perasaan kalian. Aku lihat Kyuhyun menjadi kurang bersemangat di dorm semenjak pisah kamar denganmu. Kembalilah ke kamar kalian yang dulu.”

“Tapi..”

“Pikirkan lagi ucapkanku. Dan aku harap kalian bisa sekamar lagi.” Ujar Ryeowook sambil menepuk – nepuk pundak Sungmin pelan.

**********KyuMin***********

Malam ini Sungmin benar – benar tidak bisa tidur. Bukan hanya karena perkataan Ryeowook. Tapi juga karena dia merindukan Kyuhyun. Entah kenapa malam ini dia sangat sangat merindukan Kyuhyun.

Setelah bergelut dengan pikirannya sendiri, akhirnya dia memutuskan untuk menemui Kyuhyun di kamarnya. Entah kenapa semenjak mereka pisah kamar, mereka berdua menjadi canggung. Mungkin karena menahan kerinduan yang teramat banyak.

Sungmin membuka pintu kamarnya dengan sedikit ragu, tapi rasa rindunya pada Kyuhyun menghilangkan keraguannya itu.

‘KLEK’

Sungmin menutup lagi pintu kamarnya lalu berjalan ke arah kamar Kyuhyun. Namun baru berjalan dua langkah, Sungmin terkejut melihat Kyuhyun keluar dari kamarnya. Seketika langkah Sungmin terhenti.

“Sungmin? Hyung.” Sejujurnya Kyuhyun juga terkejut. Karena niat dia keluar dari kamar adalah ingin melihat Sungmin yang sedang tidur, karena dia juga merindukan Sungmin.

“Engg. Aku mau ke dapur mengambil minum. Hehee, kau mau kemana Kyu?” Suara Sungmin terdengar begitu kaku.

“Ah. Sama. Aku juga tadi berniat ke dapur untuk minum.” bohongnya.

“Ah. Ne ne.” Setelah itu mereka sama – sama mengambil sebotol air mineral di kulkas dan bergegas menuju kamar mereka masing – masing.

BRAK

Sungmin menutup pintu kamarnya dengan tidak sabaran, lalu menyandarkan diri di sana. “Ishhh. Kenapa bisa segugup ini?” tanyanya pada diri sendiri sambil memegangi bagian jantungnya yang berdetak tidak normal.

Sungmin berjalan lemas ke tempat tidurnya dan mendudukkan diri di sana.

.
Sungmin melirik jam dinding. Sudah pukul dua, pasti Kyuhyun sedang tidur sekarang. Batinnya.

Lagi, dengan perlahan dia menuju kamar Kyuhyun. Dan saat ia ingin membuka pintu . . .

CKLEK

Pintu itu terbuka. Namun dari dalam. Dan itu membuat Sungmin tidak bisa berkutik.

“Ah. Kyu, hehe. Aku ingin mencari barangku. Sepertinya tertinggal di kamar ini. Apa boleh?” Lagi – lagi Sungmin beralibi. Dan itu membuat Kyuhyun paham apa sebenarnya yang membuat Sungmin keluar kamar.

“Tentu. Masuklah.”

“Ah gomawo.” Sungmin masuk dan langsung menuju nakas. Entah ingin mencari apa di sana.

Sedangkan Kyuhyun menyunggingkan sebuah smirk lalu tanpa sepengetahuan Sungmin, dia mengunci pintu kamarnya.

“Sedang mencari barang yang tertinggal atau mencariku.” Seketika Sungmin menghentikan pergerakan tangannya. Dia berdiri dan berniat untuk berbalik namun Kyuhyun tiba – tiba memeluknya. Dari belakang.

“Tidak perlu berbohong lagi, Lee Sungmin. Aku tahu kau merindukanku.” Kyuhyun mengeratkan pelukannya. Memberikan kecupan – kecupan singkat namun berkali – kali di pundak Sungmin.

“Kyuh.”

“Mau beralasan apa lagi Min? Bahkan jantungmu sudah berdetak tak normal lagi.”

Sungmin benar – benar tidak bisa mengelak. Memang benar, jantungnya sekarang berdetak amat sangat cepat dan mungkin tangan Kyuhyun yang memeluknya bisa merasakannya juga.

“Kyuh.” Sungmin berbalik, namun ia tidak berani melihat wajah Kyuhyun. Dia memilih untuk menunduk dan memandang lantai.

“Hm?” Kyuhyun mengangkat dagu Sungmin agar menatapnya. “Aku merindukanmu. Apa kau tidak?” Kyuhyun mengelus lembut pipi Sungmin dengan ibu jarinya.

“Aku. Aku juga merindukanmu Kyu.” Sungmin menjawab dengan sangat pelan.

“Ne?”

“Aku juga merindukanmu.” Sungmin mengulang ucapannya lagi.

“Kenapa bicara pelan sekali. Katakan sekali lagi, aku tidak mendengarnya.”

“Aku merindukanmu Cho Kyuhyun. Aku sangat sangat sangat sangat sanghmmp.” Sungmin tidak bisa melanjutkan kata – katanya karena bibir Kyuhyun sudah membungkam bibirnya.

Kyuhyun sudah tidak bisa lagi menahan diri untuk tidak memangsa kelinci manisnya itu. Dia menciumi bibir Sungmin tanpa jeda sedikit pun. Dia menyalurkan segala rasa rindunya. Sungmin tersenyum bahagia dalam hatinya. Merasakan betapa dalamnya Kyuhyun menciumnya kali ini. Dia bahagia karena merasa benar – benar dirindukan oleh dongsaengnya itu.

Kyuhyun membawa Sungmin untuk berbaring di ranjang yang biasa mereka gunakan dulu. Ciuman Kyuhyun semakin menggebu, Kyuhyun melepaskan bibir Sungmin lalu beralih menciumi wajah Sungmin dan leher serta bahu Sungmin.

“Kyuhhh.” Sungmin mendorong Kyuhyun pelan. Seolah menyuruh Kyuhyun untuk berhenti.

Meski pun heran, Kyuhyun menurut dan menghentikan ciumannya. “Kau tidak menginginkanku?”

“Bukan. Tentu saja aku selalu menginginkanmu. Tapi, bisakah malam ini kita tidak melakukannya? Aku sangat merindukanmu. Bisakah kau memelukku sepanjang malam?”

Kyuhyun terkikih kecil, lalu menyamankan dirinya tidur di samping Sungmin. Kyuhyun memeluk pinggang Sungmin dengan sangat erat. “Jangankan sepanjang malam. Aku akan melakukannya selama apa pun yang kau mau Min.”

Sungmin memiringkan tubuhnya agar semakin dekat dengan Kyuhyun. Sungmin memandang wajah Kyuhyun yang sangat tampan baginya. “Aku benar – benar tidak bisa terpisah darimu.” Sungmin membimbing jari – jarinya menelusuri wajah Kyuhyun.

“Kau pikir aku bisa?” Kyuhyun menggenggam jari – jari Sungmin yang berada di wajahnya lalu mengecupnya lama. “Jangan pernah melakukan hal bodoh seperti ini lagi. Jangan pernah memaksakan dirimu untuk menjauhiku. Jangan pernah menyiksa perasaanku dan perasaanmu sendiri. Arra?”

Sungmin mempoutkan bibirnya, namun setelah itu dia mengangguk mengerti. “Aku hanya ingin tahu apa kau akan merindukanku bila kita berpisah kamar.”

TUK

Kyuhyun menyentil dahi Sungmin dengan telunjuknya. “Kau babo. Tentu saja aku akan merindukanmu. Berpisah sebentar denganmu saja membuatku selalu tersiksa, apalagi harus berpisah kamar denganmu. Aku sudah sangat bergantung padamu Lee Sungmin. Kau sudah membuatku benar – benar jatuh untukmu. Jadi aku ingatkan sekali lagi, jangan pernah melakukan hal seperti ini lagi.”

“Mianhae Kyunie.”

“Arraseo, Gwaenchana.” Kyuhyun melonggarkan pelukannya lalu mencium bibir Sungmin sekilas, sebagai pengantar tidur. “Saranghae baboya.”

Sungmin terkikih kecil. “Nado saranghae nae evilkyu.”

.

.

~FIN~

REINDEERMATE AND THE CHRISTMAS GIFTS

‘REINDEERMATE AND THE CHRISTMAS GIFTS’

Genre : Romance. Fluff

Rate : T

Pairing : KyuMin

ONE SHOT

Warning : YAOI, Tidak sesuai EYD, TYPO kapan pun di mana pun.

Disclaimer : KyuMin belong to each other.

.

Terinspirasi saat KyuMin memakai kostum reindeer (rusa kutub) yang sama dan juga memakai dasi yang sama semalam. enJOY!^^

.

“Kyu?” Panggil Sungmin saat dia sudah memasuki kamarnya.

Dia terus berjalan dan melihat ke setiap sudut kamar, namun orang yang dicarinya tidak juga memperlihatkan diri.

“Kyu? Kyunnie?” Sungmin membuka pintu kamar mandi dan hasilnya nihil. Kyuhyun tetap tidak ada di sana.

“Hff. Kemana Kyunie?” Gumamnya sambil mendudukkan diri di atas tempat tidurnya.

Tiba – tiba ada seseorang yang menutup matanya dari belakang, ya, siapa lagi kalau bukan roommatenya.

“Kyunieeee.” Sungmin menoleh ke belakang dan segera menghambur ke pelukan Kyuhyun.

“Merindukanku eoh? Sampai memelukku seerat ini.” Goda Kyuhyun.

“Tentu saja. Aku akan selalu merindukanmu jika sedang tidak bersamamu Kyu.” Sungmin semakin mengeratkan pelukannya.

“Haha. Rupanya Sungminku sudah pandai menggombal.”

“Aku tidak menggombal Kyuuu. Ishh. Yasudah kalau tidak mau kurindukan.” Sungmin melepas pelukannya dan mempoutkan bibirnya lucu.

Kesempatan itu tentu saja tidak disia – siakan Kyuhyun untuk mengecup bibir Sungmin sekilas. Sungmin memang selalu terlihat menggemaskan jika sedang memajukan bibirnya seperti itu, apalagi sekarang dia masih memakai kostum rusa kutub – atau yang biasa dikenal dengan nama Rudolph – yang ia pakai di sukira tadi.

Sebenarnya Kyuhyunlah yang menyuruh dia untuk memakai kostum itu. Kostum yang pernah digunakan Kyuhyun untuk konser KRY.

“Kyu. Kau selalu saja mencuri ciuman dariku.” Sungmin memberikan tatapan tajam tanda protes ke arah Kyuhyun.

“Hahaa. Aku tidak mencuri Lee Sungmin. Bukannya kau pernah bilang, kau dan semua yang ada pada dirimu adalah milikku. Iya kan?”

“Eum. Baiklah. Lagi – lagi aku harus kalah jika berdebat denganmu Kyu. Hey Kyu? Kau memakai kostum Rudolph juga? Bagaimana bisa ? Bukannya kostum ini sedang aku pakai?” Sungmin memandang heran ke arah Kyuhyun.

“Kkk. Tidak perlu bingung seperti itu Ming. Aku memang sengaja memesan kostum ini sepasang. Untukmu dan untukku.”

“Mwo? Jadi kau yang memesannya?”

Kyuhyun mengangguk dengan pasti.

“Goamwo Kyu.” Sungmin memeluk Kyuhyun sekilas.

“Hmm.” Kyuhyun tersenyum dan mengangguk.

“Lalu Ming, apa kau sudah menyiapkan hadiah untukku?”

“Ah.” Sungmin langsung teringat akan sesuatu. “Chankaman.”

Sungmin menuju ke lemari dan mengambil satu kotak berwarna merah dan hiasan pita emas di atas tutupnya. “Untukmu.”

Kyuhyun menerima kotak itu, lalu mengambil sebuah kotak berwarna hijau tua yang tergeletak di sampingnya. “Dan ini untukmu. Kita buka bersama ne?”

Sungmin menerima hadiahnya lalu mengangguk setuju.

Mereka berdua membuka kotak hadiah mereka bersama. Dan setalah tahu isi dalam kotak itu, mereka pun sama – sama terkejut.

“Min? Bagaimana bisa?”

“Kyu? Bagaimana bisa?”

Mereka sama – sama mengambil isi dari kotak kecil itu. Bagaimana mereka tidak terkejut, ternyata hadiah yang mereka berikan adalah hadiah yang sama persis. Sebuah dasi berwarna hitam.

Mereka saling berpandangan lalu tertawa bersama.

“Bagaimana bisa? Min. Kita benar – benar memiliki ikatan batin yang amat kuat. Bahkan memilih hadiah natal pun sampai persis seperti ini.”

“Kau benar Kyu. Sepertinya ikatan batin kita terlalu kuat. Gomawo dasinya. Aku sangat menyukainya. Dan akan kupastikan dasi ini akan sering – sering kupakai.”

“Gomawo min. Dan akan kupastikan juga kalau dasi ini akan sering kupakai. Ah, kau menulis surat juga untukku?” Tanya Kyuhyun saat menemukan sebuah amplop di dalam kotak hadiahnya.

“Hmm. Buka dan bacalah.”

Kyuhyun mengangguk dan segera membuka surat itu lalu membacanya.

“Untukmu Cho Kyuhyun.

Terimakasih sudah menjadi bagian dariku beberapa tahun ini.
Terimakasih sudah menjaga hatiku dan hubungan kita dengan sangat baik.
Terimakasih karena selalu menjadi Cho Kyuhyunku yang selalu memberiku banyak cinta.

Selamat natal, aku mencintaimu, selamanya.”

Kyuhyun tersenyum lembut dan mengelus kepala Sungmin dengan sayang setelah membaca surat dari Sungmin. “Sekarang giliranmu membaca suratku.” Serunya.

Sungmin mengangguk.

“Lee Sungmin, kau tahu aku tidak bisa membuat kata – kata romantis.

Tapi aku tahu, kau pasti mengerti apa yang selalu aku punya dan aku rasakan untukmu.

Cinta. Ya. Aku berjanji aku akan selalu menjaga cinta dan hatiku untukmu.

Selamat natal Lee Sungmin, aku mencintaimu.”

Sungmin segera menghambur ke pelukan Kyuhyun dan memeluknya dengan sangat erat. Kyuhyun balas memeluk Sungmin dan mencium puncak kepala Sungmin lama.

“Kyu. Gomawo. Jeongmal gomawo.” Ujar Sungmin setelah melepas pelukannya.

Kyuhyun mengangguk. Menangkupkan kedua tangannya di pipi chubby Sungmin. “Lee Sungmin. Aku mencintaimu, amat sangat mencintaimu. Jangan pernah berani untuk pergi dariku. Selamat natal sayang.” Kyuhyun mengecup bibir Sungmin sekilas.

“Selamat natal Kyu. Aku juga mencintamu dan akan selalu begitu.”

Setelah itu tidak ada yang biacara lagi di antara mereka berdua. Mereka saling menautkan bibir mereka. Mengecup dengan penuh cinta dan rasa sayang yang membuncah.

Mereka berciuman dengan sangat lembut, namun juga menggebu, seakan satu sama lain berlomba untuk menunjukan betapa mereka saling mencintai dan akan tetap mencintai, selamanya.

.FIN.

THAT SHOULD BE ME

‘THAT SHOULD BE ME’

Genre : Romance.

Rate : T

Pairing : KyuMin

ONE SHOT (Drabble)

Warning : YAOI, Tidak sesuai EYD, TYPO kapan pun di mana pun.

Disclaimer : KyuMin belong to each other.

.

.

“Hyung, bisakah kita berganti tempat?” Tanya Kyuhyun pada Donghae yang duduk bersebelahan dengan Sungmin di pesawat.

“Hm?” Donghae mengernyitkan dahinya.

“Bisakah kita berganti tempat? Aku ingin duduk di sini, ada yang ingin aku bicarakan dengan Sungmin hyung.” Jelasnya. Sungmin hanya menatap Kyuhyun dengan malas. Karena – sepertinya – dia sudah tau dengan apa yang akan Kyuhyun bicarakan.

“Oh, baiklah. Dimana tempatmu?” Tanya Donghae.

“Kursi nomor 19B.” Jawab Kyuhyun dengan seulas senyum tulus. Senyum tanda terimakasih.

“Baik.” Donghae bangkit dari dududknya.

“Gomawo Hyung.”

“Cheonman.” Setelah itu Donghae menuju tempat duduk Kyuhyun dan Kyuhyun duduk di tempat Donghae, di sebelah Sungmin.

“Hyung.” Sapanya pelan pada seseorang yang sedang duduk di sebelahnya setelah dia duduk dan memasang seatbeltnya.

“Hm?” Sungmin menoleh sekilas ke arah Kyuhyun dengan tatapan datar.

“Sudah, jangan bersikap dingin lagi padaku.” Ujar Kyuhyun sambil terkikih kecil.

“Hm? Siapa juga yang sedang bersikap dingin padamu. Aku biasa saja.” Sungmin berbicara dengan nada sedikit ketus.

“Jangan bohong, kau marah karena tadi aku memilih Donghae hyung sebagai member yang akan aku jadikan pacar kan?” Goda Kyuhyun sambil terus memandang Sungmin.

“Sudalah Kyu. Aku mengantuk. Aku mau tidur dulu.” Sungmin mencoba memejamkan matanya dan menghindari perbincangan dengan Kyuhyun.

Sungmin mengernyit saat merasakan jemari hangat mulai masuk di sela – sela jarinya sendiri, lalu menggenggam jari – jarinya dengan erat.

Sungmin membuka matanya. Melihat ke samping kiri, tepat dimana Kyuhyun masih setia memandanginya sambil memberikan satu senyuman hangat.

“Mianhae.” Kyuhyun berkata dengan sangat tulus.

“Mianhae sungmin-ah.”

“Kyu.” Sungmin segera memeluk lengan Kyuhyun dengan erat. “Aku tidak marah padamu. Hanya sedikit kesal. Aku sudah memilihmu, tapi kau malah memilih Donghae. Kau sama sekali tidak romantis Kyu.”

Kyuhyun tersenyum kecil. “Tentu saja aku romantis hyung. Tadi aku sudah akan menyebut namamu. Tapi ternyata yang ditanyakan adalah ‘untuk dijadikan pacar’ bukan ‘untuk dinikahi’.” Terang Kyuhyun dengan penekanan di setiap kata yang dia ucapkan.

“Hm? Lalu seandainya tadi yang ditanyakan adalah untuk dijadikan pasangan seumur hidup apa kau akan memilihku?” Tanya Sungmin penasaran.

“Tentu saja. Itu sudah jelas hyung. Dan lagipula, bukannya aku sudah pernah memilihmu saat acara SJM waktu itu?”

Sungmin mengangguk dengan imut.

“Ah Kyu. Gomawo.” Ujar Sungmin senang sambil mengeratkan pelukannya di lengan Kyuhyun.

“Jadi, kau sudah memaafkanku kan hyung?”

“Eumm.” Sungmin menyandarkan kepalanya di pundak Kyuhyun.

“Tidurlah, aku tahu kau lelah.”

Sungmin mengangguk kecil.

“Saranghaeyo Minimi.” Bisik Kyuhyun di telinga Sungmin lalu mendaratkan satu kecupan lembut di dahi Sungmin.

Meski pun sedang berada di pesawat, Kyuhyun tetap melirihkan lagu tidur untuk Sungmin. Sangat pelan, namun cukup ampuh untuk membantu Sungmin tertidur lebih lelap.

.

.
FIN

YOUR BEAUTIFUL FOREHEAD

‘YOUR BEAUTIFUL FOREHEAD’

Genre : Romance. Fluff

Rate : T

Pairing : KyuMin

ONE SHOT (Drabble)

Warning : YAOI, Tidak sesuai EYD, TYPO kapan pun di mana pun.

Disclaimer : KyuMin belong to each other.

.

.

Sungmin tersenyum saat melihat refleksi dari seorang namja yang sedang berjalan mendekatinya di cermin yang ia buat untuk melihat pantulan dirinya.

“Kau sedang suka dengan gaya yang seperti ini rupanya.” Kyuhyun bersuara, sambil membantu Sungmin menguncir poninya yang sudah memanjang, ke atas.

“Biar aku saja.” Lanjutnya mengambil alih pekerjaan Sungmin. Sungmin berdehem dan tersenyum kecil.

“Selesai.” Kyuhyun tersenyum puas dengan hasil kuncirannya. Melihat ke arah Sungmin dari kaca yang ada di depannya. Lalu mereka melempar senyum satu sama lain.

Sungmin memegang rambutnya yang yang terkuncir. “Gomawo Kyunie.” Tambahnya, sambil mendongak untuk menatap Kyuhyun. Karena dia sekarang dalam posisi duduk dan Kyuhyun sedang berdiri.

Kyuhyun mengangguk, berjalan menuju celah di antara Sungmin dan cermin. Lalu menjongkokkan dirinya di sana. Berhadapan dengan Sungmin.

“Aku sangat menyukai dahimu Ming.” Kyuhyun membimbing tangan Sungmin untuk memeluk lehernya.

Sungmin terkikih kecil, lalu menempelkan dahinya dengan dahi Kyuhyun yang saat ini lebih rendah darinya, karena posisi Kyuhyun yang sedang berjongkok.

“Kau sudah mengucapkan itu ratusan kali Kyu.”

“Hm.” Kyuhyun mengangguk mengiyakan, “dan aku tidak peduli.” Lanjutnya.

Dengan perlahan Kyuhyun memajukan wajahnya. Menyapa lagi bibir imut Sungmin dengan bibirnya. Lembut dan penuh cinta, itulah hal yang selalu Sungmin rasakan saat Kyuhyun menciumnya.

Kyuhyun berdiri dengan perlahan dan otomatis Sungmin melakukan hal yang sama. Tanpa melepas tautan indah bibir mereka. Tangan kanan Kyuhyun melingkar posesif di pinggang Sungmin, dan tangan kirinya menekan tengkuk Sungmin dengan lembut.

Mereka terlarut dalam ciuman itu cukup lama. Hingga Sungmin teringat harus ke mana dia sebentar lagi.

“Kyuh..” Protes Sungmin saat Kyuhyun mencoba menggapai bibirnya lagi. “Aku harus ke Kona Beans sekarang. Sungjin dan Eomma sudah menunggu.” Jelasnya sambil mengelus pipi Kyuhyun.

Kyuhyun mendengus kecil, namun sesaat kemudian dia tersenyum mengerti.

Kyuhyun mendaratkan satu ciuman lagi, namun kali ini di kening Sungmin. Cukup lama. “Arraseo.” Ujarnya setelah melepas ciumannya, lalu mencubit hidung Sungmin.

Sungmin terkikih kecil. Setelah itu dia menuju pintu kamarnya dan Kyuhyun mengekor di belakangnya.

“Aku pergi dulu Kyu, annyeong.” Pamit Sungmin.

“Annyeong Minimi.”

Sungmin membuka pintu kamarnya, namun sebelum ia benar – benar melangkah keluar, dia berbalik, meletakkan tangannya di kedua pundak Kyuhyun, menjinjitkan kakinya, lalu mencium Kyuhyun sekilas. Tepat di bibir maknae Super Junior itu.

“Sampai jumpa Kyuuu.” Ujarnya lalu secepat kilat meninggalkan Kyuhyun di sana.

“Kkk. Sampai jumpa Minimi.”

.

.

^FIN^

GONGJINDAN

‘GONGJINDAN’

Genre : Romance, Hurt.

Rate : T+

Pairing : KyuMin

ONE SHOT (Drabble)

Warning : YAOI, Tidak sesuai EYD, TYPO kapan pun di mana pun.

Disclaimer : KyuMin belong to each other.

.

.

Sungmin membuka matanya perlahan saat benang – benang keemasan masuk menerobos ke dalam kamarnya. Dia menggeliat perlahan, dan mencoba mencoba untuk bangun saat dia merasakan kepalanya sangat pening.

“Enghh..” Serunya pelan sambil memijat dahinya.

“Kenapa pusing sekali.” Dia bermonolog, lalu mencoba bangkit dari tempat tidurnya untuk segera mandi.

Setelah keluar dari kamar mandi, dia baru sadar bahwa Kyuhyun sedang tidak ada di kamar.

‘Kemana Kyunie?’ batinnya.

CKLEK.

Baru saja Sungmin bertanya – tanya di mana Kyuhyun dan sekarang evil maknae itu masuk ke dalam kamar mereka.

“Hyung? Kau sudah bangun?”

“Ne. Kau dari mana? Hatchiii.” Sepertinya Sungmin benar – benar sedang dalam kondisi tidak baik.

“Hatchii.” Sungmin bersin sekali lagi.

“Hyung? Gwaenchana?” Tanya Kyuhyun khawatir sambil duduk di sebelah Sungmin yang sedang duduk di pinggiran ranjangnya.

“Hmm. Gwaenchana. Mungkin karena pengaruh musim dingin Kyu, jadi aku terkena flu. Kau dari mana?” Tanya Sungmin lagi.

“Ah, saat aku bangun tadi aku merasakan badanmu hangat hyung, dan aku langsung mengambil inisiatif untuk membelikanmu obat. Dan ternyata benar kan, kau sakit.” Jelas Kyuhyun sambil memberikan sebuah kotak kecil untuk Sungmin.

“Gomawo Kyu.” Sungmin tersenyum manis lalu mengambil kotak itu dan membukanya.

“Ini? Bukankah ini obat seperti yang pernah Hyukjae berikan padaku dulu? Iya kan? Namanya…”

“Gongjindan.” Seru Kyuhyun saat Sungmin masih berusaha mengingat nama obat itu.

“Ah, ne. Gongjindan. Dan, Kyu? Bukannya obat ini sangat mahal? Aku hanya kelelahan, seharusnya kau tidak perlu membelikanku obat semahal ini.”
Kyuhyun tersenyum mendengar penuturan polos dari Sungmin. “Minimi? Sejak kapan aku mempermasalahkan harga barang yang akan aku berikan padamu? Mahal tidak masalah asal untukmu.”

Sungmin segera memeluk namja februari di depannya itu dengan erat. “Gomawo Kyunie.”

“Apa pun untukmu Lee Sungmin.” Ujarnya sambil mengelus punggung Sungmin dengan sayang.

.

.

.

.

Kyuhyun sedang asik bermain game saat dia merasakan sepasang lengan memeluknya erat tepat di lehernya.

“Hyung? Kau sudah pulang?”

Bukannya menjawab pertanyaan Kyuhyun, Sungmin malah semakin mengeratkan pelukannya dan malah sekarang dia sedang menenggelamkan kepalanya di perpotongan leher dan bahu Kyuhyun.

Kyuhyun melepaskan pelukan Sungmin secara perlahan lalu bagkit dari duduknya. Membalik tubuhnya untuk berhadapan dengan Sungmin.

“Hey? Kau sedang ingin bermanja padaku hm? Bagaimana keadaanmu? Sudah membaik kan?” Tanya Kyuhyun sambil mengelus pipi chubby Sungmin.

Sungmin tersenyum. “Keadaanku sangat baik setelah meminum obat itu. Siaranku juga berjalan baik malam ini. Dan, iya, aku sedang sangat ingin bermanja denganmu. Apa tidak boleh?” Sungmin mengalungkan kedua tangannya di leher Kyuhyun lagi. Menatap manik cokelat Kyuhyun dengan tatapan manja.

“Siapa yang bilang tidak boleh hm?” Kyuhyun memajukan wajahnya ke arah wajah imut milik Sungmin yang sedikit lebih pendek darinya sambil menyunggingkan sebuah evil smirk.

“Jangan menyeringai seperti itu.” Protes Sungmin, namun dia juga makin memajukan wajahnya. “Aku mencintaimu, Kyu.” Tambahnya.

“Aku lebih mencintaimu.” Itulah kalimat terakhir yang Kyuhyun ucapkan sebelum akhirnya bibirnya kembali ia pertemukan dengan bibir M milik Sungmin.

Bibir mereka bertautan sangat erat, seakan sudah lama mereka tidak berciuman. Saling menyesap dan menyalurkan rasa sayang yang amat dalam.

Entah kaki siapa yang pertama melangkah namun saat ini mereka sedang berjalan menuju ranjang Sungmin. Dengan bibir masih terpaut. Hingga akhirnya tubuh Sungmin sudah terhempas di benda bersprei putih itu.

“Enghhh.” Sungmin menglenguh merasakan sesak sudah mulai bersarang di dadanya. Ya, bagaimana pun mereka manusia yang masih membutuhkan oksigen untuk bernapas bukan?

Kyuhyun melepas tautan bibir mereka dan memandang seseorang di bawahnya dengan tatapan penuh arti. “Ming?”

“Hm?”

“Diluar sedang turun salju dan sangat dingin.” Ujar Kyuhyun.

Sungmin tersenyum kecil. Seperti tahu apa maksud dari perkataan Kyuhyun itu.

“Aku tahu. Lalu?” Rupanya Sungmin sedang ingin menggoda Kyuhyun.

“Hm. Apa kau sudah mengunci pintu kamar?” Tanya Kyuhyun lagi.

Sungmin semakin tersenyum geli mendengar pertanyaan basa basi dari Kyuhyun.

“Sudah. Lalu?” Tanyanya lagi sambil terus memadangi Kyuhyun yang sedang ada di atasnya dan memerangkapnya dengan kedua lengannya yang ada di samping kanan dan kiri bahu Sugmin.

“Hm. Apa kau tahu efek lain dari gongjindan selain membuat tubuh seseorang menjadi fit lagi?”

Kali ini Sungmin terkikih kecil mendengar pertanyaan Kyuhyun yang sepertinya semakin intim saja. “Aku tahu. Lalu apa lagi?” Ujarnya.

“Apa kau juga tahu jika obat itu diminum secara rutin maka akan mempercepat kehamilan?”

Sungmin mengangguk beberapa kali. “Aku sudah melihat semua informasi tentang gongjindan di internet dan aku sudah tahu semuanya. Lalu? Aku namja Kyu. Dan kau harus ingat itu. Aku tidak akan bisa hamil sampai kapan pun.” Suasana seketika menjadi canggung. Sungmin tersenyum miris mengingat hal itu.

“Hey.” Kyuhyun mengangkat dagu Sungmin agar menatapnya. “Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, asal kau tahu.” Tuturnya sambil mengelus pipi Sungmin dengan sayang.

“Hmm. Aku tahu.” Sungmin mengangguk kecil.

“Jadi, Cho Sungmin, apa malam ini kau mengijinkanku untuk melakukannya lagi?”

“Lakukan apa pun yang ingin kau lakukan Tuan Cho. Aku dan semua yang ada pada diriku adalah milikmu. Jadi lakukan saja.”

Kyuhyun tersenyum mendengar penuturan Sungmin. Dia merendahkan tubuhnya untuk mencium dahi Sungmin, lama dan penuh dengan perasaan cinta.

Lagi, lenguhan Sungmin terdengar lagi. Membuat suhu dingin akibat salju di luar berubah menjadi hangat dan mungkin akan panas. Desahan Kyuhyun dan Sungmin terdengar di sela sela penyatuan tubuh mereka. Kalimat cinta dan saling mengagumi satu sama lain juga tidak lupa mereka ucapkan.

Biarkan mereka mencobanya sekali lagi malam ini. Meski pun mereka terkesan melawan takdir, meski pun yang mereka lakukan dianggap salah oleh sebagian besar orang, meski pun mereka dianggap egois dan terlalu mengharap sesuatu yang mustahil. Tapi, biarkan setidaknya mereka mencobanya.

Di dunia ini, tidak ada yang tidak mungkin bukan?

.

.

^FIN^