Donghae segera menulisi kertas miliknya dengan kata – kata manis. Tidak lupa mencantumkan nama mereka berdua di sana.
Setelah selesai, Donghae baru sadar kalau Sungmin hanya berdiam diri sedari tadi. “Min? Kenapa dia saja? Cepat tuliskan sesuatu di sana sayang.” Serunya sambil membelai pipi Sungmin.
Sungmin bingung. Sejujurnya ia ingin mengungkapkan semuanya sekarang. Tapi lagi – lagi dia tidak tega. Sungmin tersenyum canggung lalu mulai mengangkat tangannya untuk menuliskan sesuatu di kertas yang tadi Donghae berikan.
“Bodoh. Lalu sampai kapan kau akan membohongi perasaanmu sendiri?”
Suara itu sontak membuat kedua orang itu menoleh ke belakang.
Mata Sungmin membulat. “K-kyuhyun.”
.
.
Complicated Love
Genre : Romance, Friendship, Hurts
Rate : T
Cast : Lee Sungmin (yeoja), Cho Kyuhyun (namja), Soyou SISTAR (yeoja), Lee Donghae (namja), Kim Ryeowook (yeoja), etc.
Pairing : KyuMin, HaeMin, ChangToria, YeWook, KangTeuk, KyuYou etc.
Part : 11 [END]
Warning : Genderswitch, GJ, Tidak sesuai EYD, OOC, TYPOs
Disclaimer : KyuMin is destiny and belong to each other.
.
..
.
Kyuhyun tersenyum santai, “Hai, Sayang.” Serunya. Lalu dengan kedua tangan dilipat di depan dada, dia berjalan ke arah Sungmin.
Pria itu mengelus rambut Sungmin dengan sayang. Dia sengaja melakukan itu di depan Donghae yang tengah menatap mereka dengan perasaan campur aduk.
“Ah, Donghae-ssi. Terkejut dengan kedatanganku hm?”
“Apa maksudmu Cho Kyuhyun-ssi?”
Kyuhyun tersenyum mengejek. “Aku rasa kau cukup pintar untuk mencerna semua ini. Bukankah kau sudah tau kalau Sungmin hanya mencintaiku? Kenapa tetap memaksakan hubungan kalian?”
Donghae berdiri, menatap tajam ke arah Kyuhyun. “Lalu apa urusanmu? Bisakah kau tidak ikut campur dalam hubunganku? Setahuku kau sedang berbahagia dengan Soyou-ssi.”
“Asal kau tahu saja Lee Donghae-ssi. Aku sudah tidak menjalin hubungan apa – apa dengannya. Dan satu lagi, aku akan merebut Sungmin darimu.”
Donghae mengepalkan tangannya kuat. Menahan emosinya yang semakin memuncak. “Apa maksudmu Cho Kyuhyun?”
“Ya. Mungkin aku memang bodoh baru menyadari perasaanku yang sebenarnya. Aku baru sadar jika ternyata aku juga mencintai Sungmin. Dan sudah aku pastikan juga, Sungmin masih memiliki perasaan yang sama seperti dulu. Dia tetap mencintaiku. Dan satu hal yang paling penting dan harus kau ingat, Sungmin-tidak-pernah-mencintaimu-Lee-Donghae.”
Buagh!
“Kyu!” Sungmin memekik ketika tubuh Kyuhyun sedikit terhuyung karena puklan Donghae yang mengenai pipinya.
Kyuhyun membenarkan posisi berdirinya sambil memegangi pipinya yang memerah. “Aku baik – baik saja Min.”
Sungmin mencoba mencekal lengan Kyuhyun saat pria itu berjalan mendekat ke arah Donghae yang saat itu masih menatapnya dengan tajam. Kyuhyun berhenti sebentar, menatap lembut Sungmin yang sedang memandangnya dengan tatapan ‘tolong hentikan semua ini’.
“Kau tenang saja sayang, aku tidak apa – apa.” Setelah itu Kyuhyun berjalan lagi.
“Sudah puas memukulku Lee Donghae-ssi?”
“Sebenarnya apa maumu?”
Kyuhyun tersenyum remeh. “Bukankah sudah kubilang bahwa aku akan merebut Sungmin darimu, ingat?”
“Tidak tahu diri sekali kau Cho Kyuhyun. Apa kau tidak sadar, siapa yang dulu sering membuat Sungmin menangis? Siapa yang dulu sering meninggalkan Sungmin sendiri? Dan siapa pada saat itu yang selalu ada untuk Sungmin?”
Kyuhyun terkekeh. “Ya. Tentu saja aku sadar. Aku yang sering membuat Sungmin menangis, aku yang sering meninggalkan Sungmin sendiri. Dan kau, tuan Lee Donghae yang terhormat, aku ucapkan terimakasih karena kau telah menemani dan menghibur Sungmin selama ini. Tapi, itu dulu, sebelum aku sadar akan perasaanku.”
Donghae tersenyum meremehkan. “Lalu kau pikir, setelah kau sadar akan perasaanmu, kau bisa mengambil Sungmin dengan sesuka hatimu, huh?”
“Ya. Memang kenyataannya seperti itu. Akan sangat mudah mengambil Sungmin darimu, karena selama aku masih ada, Sungmin tidak akan pernah bisa membalas perasaanmu. Sungmin hanya menganggapmu sebagai sahabat.”
Buagh!
“Kyuhyun!” Sekali lagi Sungmin berteriak. “Donghae-ah, kumohon hentikan.” Air mata Sungmin yang sedari tadi sudah menetes, kian deras mengalir di kedua pipinya.
“Biarkan saja Min.” Seru Kyuhyun sambil menyeka darah yang keluar dari ujung bibirnya. “Biar dia puas.”
“Kyuhyun, kumohon jangan seperti ini. Kita bisa bicarakan ini baik – baik. Kumohon.” Sungmin memandang Kyuhyun dan Donghae bergantian.
“Haah.” Donghae menghembuskan napasnya yang memburu karena emosi. “Kurasa aku tidak akan bisa mengendalikan diriku jika aku tetap berada di sini. Lee Sungmin. Kau mau ikut pulang bersamaku, atau bersama dia?”
Sungmin terdiam sambil terus terisak. Sungguh ini bukan pilihan yang mudah. “Hae, aku mohon jangan seperti ini. Kita harus bicara-”
“Aku tidak yakin bisa bicara baik – baik dengan seorang pria brengsek seperti dia Min.” Donghae memotong omongan Sungmin. “Jadi kau tentukan sekarang, pulang bersamaku sekarang atau bersama dia?”
“Hiks” hanya isakan yang keluar dari mulut Sungmin.
“Hah. Baiklah. Sepertinya aku sudah tahu jawabanmu. Selamat menikmati waktumu dengannya kalau begitu.” Donghae segera berbalik dan meninggalkan Sungmin dan Kyuhyun dengan emosi yang masih meluap.
“Hiks. Hae. Maafkan aku.” Sungmin terisak. Sungguh dia tidak tega dengan Donghae, tapi dia juga tidak boleh memberi harapan terlalu banyak pada pria itu.
Sungmin semakin terisak saat merasakan lengan Kyuhyun memeluknya dengan erat. “Sayang.” Lirihnya sambil mengecupi kepala Sungmin dengan lembut.
“Kau jahat Kyuhyun.” Sungmin memukul dada Kyuhyun. “Kau membuat Donghae menjadi benci padaku. Hiks.”
“Sshhh. Sudah, jangan menangis sayang.” Kyuhyun mengeratkan pelukannya sembari mengelus surai Sungmin dengan sayang. “Aku hanya ingin semua ini cepat selesai Ming. Aku tidak ingin Donghae semakin berharap banyak padamu dan semakin tidak bisa melepasmu.”
“Tapi. Hiks. Aku tidak ingin Donghae membenciku Kyu. Hiks.”
“Tidak. Donghae orang yang baik Ming. Aku yakin dia bisa mengerti.”
“Hiks. Aku benci padamu Kyuhyun.” Sungmin balas memeluk Kyuhyun dengan erat. Kyuhyun hanya tersenyum kecil mendengar Sungmin berkata benci padanya. Kyuhyun tahu Sungmin hanya sedang sebal padanya.
Kyuhyun sedikit melonggarkan pelukannya. Menyelami manik basah Sungmin yang sedang menatapnya. “Aku lebih mencintaimu sayang.” Lirihnya sambil memberi kecupan yang sangat lama di dahi Sungmin
.
.
_______ComplicatedLove_______
.
.
“Ah. Pelan – pelang Ming.” Kyuhyun meringis saat Sungmin mengobati lukanya.
“Maaf. Apa sangat sakit?” Sungmin menunjukkan raut khawatirnya.
Kyuhyun terkekeh. “Tidak perlu sekhawatir itu sayang. Hanya sedikit perih saja.”
Sungmin mengguk pelan. Lalu melanjutkan mengobati sudut bibir Kyuhyun yang terluka.
Kyuhyun terus memandangi gadis di depannya itu. Entahlah, sejak kapan dia menjadi sangat tergila – gila dengan paras cantik milik Sungmin. Merasa dipandangi, Sungmin menghentikan aktifitasnya. “Kenapa?”
Kyuhyun tersenyum. “Tidak, kau sangat cantik Min.”
“Kyuhyun. Bagaimana bisa kau bisa bercanda dalam situasi seperti ini?”
Kyuhyun mengerutkan keningnya samar. “Siapa yang bercanda? Kau memang sangat cantik.” Tangan Kyuhyun terangkat untuk menyentuh pipi Sungmin. Mereka tenggelam dalam manik masing – masing. Cukup lama.
“Ah. Aku rasa sudah selesai. Aku akan mengembalikan ini ke kotak obat.” Sungmin dengan salah tingkah mulai bangkit dan membawa obat yang tadi ia gunakan untuk mengobati luka Kyuhyun dan menaruhnya kembali di kotak obat.
Kyuhyun hanya tersenyum kecil memandangi Sungmin yang sedang salah tingkah. Lalu dia segera bangkit dan menuju lemari. Mengambil satu stel piama miliknya.
Cklek.
“Ming.” Kyuhyun berjalan ke arah Sungmin yang baru masuk. “Malam ini kau menginap saja ya? Sudah terlalu malam jika aku mengantarmu pulang.”
“Ya?”
Kyuhyun tersenyum melihat raut bingung Sungmin. “Iya. Kau menginap saja. Sekarang kau segera mandi, lalu kita tidur.” Ujarnya sambil menyerahkan satu pasang piama berwarna biru itu pada Sungmin.
Meskipun bingung, Sungmin hanya menuruti apa yang Kyuhyun perintahkan. Setelah selesai mandi di kamar Kyuhyun, Sungmin mendudukkan dirinya di tepi ranjang.
“Kyu, dari mana?” Tanya Sungmin saat Kyuhyun memasuki kamarnya.
“Aku mandi di bawah Ming. Jha. Kalau begitu kita tidur sekarang ya?”
Kita?
Apa itu artinya dia dan Kyuhyun akan tidur seranjang?
Memikirkan itu saja sudah membuat jantung Sungmin berdetak sangat cepat dan pipinya mulai memerah.
“K-kita?” Tanya Sungmin terbata.
“Iya. Memangnya kenapa?”
“T-tapi Kyu, ah, aku bisa tidur di kamar tamu saja.” Terangnya dengan kikuk.
Kyuhyun yang mengerti kegugupan Sungmin hanya terkekeh kecil. “Tidak perlu. Tenang saja Ming, aku tidak akan berbuat apa – apa. Aku berjanji.” Jelas Kyuhyun sambil mengangkat satu tangannya.
Setelah itu Kyuhyun berjalan ke sisi kiri ranjangnya. Merebahkan tubuhnya di sana. “Kemarilah.” Serunya sambil menepuk sisi kosong di sebelahnya. Mengajak Sungmin untuk mendekat.
Dengan ragu dan dengan perasaannya yang masih gugup, Sungmin merebahkan tubuhnya di sana. Tepat di sebelah Kyuhyun.
Lama mereka hanya terdiam dan sibuk dalam pikiran masing – masing. Sangat canggung. Karena tidak tahan dengan kecanggungan itu, Kyuhyun memberanikan diri untuk memeluk Sungmin.
“Kyu!” Pekik Sungmin kaget.
“Aku hanya ingin memelukmu Ming. Jangan setakut itu.” Kyuhyun tersenyum. Lalu dengan gerakan perlahan mengangkat kepala Sungmin dan menjadikan lengannya sebagai bantal gadis itu.
“Tidurlah.” Seru Kyuhyun lembut.
Dengan perlahan Sungmin mengubah posisinya menyamping, berhadapan dengan Kyuhyun. Gadis itu mendongak dan menatap mata Kyuhyun pernuh kekhawatiran. “Kyuu.”
“Hmm?”
“Aku masih memikirikan kejadian tadi. Pasti Donghae sangat membenciku sekarang. Aku harus bagaimana?”
“Dia tadi terbawa emosi Ming, dan aku rasa itu wajar. Mungkin Donghae hanya butuh waktu. Dan kau jangan khawatir, aku pasti akan bertanggung jawab dengan apa yang aku lakukan. Aku akan membuat hubunganmu dengan Donghae membaik lagi seperti dulu. Jadi kau jangan khawatir lagi eum?”
Sungmin menatap Kyuhyun dalam, lalu mengangguk. “Hmm. Aku percaya padamu Kyu. Gomawo.”
“Apa pun untukmu sayang. Sekarang tidur ya?”
Sungmin mengangguk lucu. Membuat Kyuhyun tidak tahan untuk tidak mengecup bibir itu sekilas.
“Jaljayo Ming.”
Sungmin tersenyum malu. “Jaljayo Kyunie.” Serunya lalu mulai memejamkan matanya.
.
.
_______ComplicatedLove_______
.
.
“Ayo kita turun sayang.” Ujar Kyuhyun sesaat setelah mobilnya terparkir dengan benar.
“Aku gugup Kyu. Aku tidak siap bertemu Donghae.”
“Hey.” Kyuhyun memegang kedua pundak Sungmin. Menyuruh gadis itu untuk menatapnya.
“Semua akan baik – baik saja. Ada aku di sini Ming. Kau percaya padaku kan?”
Sungmin menghela nafas sejenak sebelum mengangguk.
“Kalau begitu ayo kita turun.” Ajak Kyuhyun. Setelah turun dari mobil, Kyuhyun menggandeng Sungmin, memberikan sedikit ketenangan untuk gadis manis itu.
Sungmin merasa semua ini seperti de javu. Dulu saat ia merasa sedih dan khawatir tentang Kyuhyun, Donghae yang akan selalu menguatkannya. Tapi sekarang posisinya menjadi terbalik.
Semakin mendekati ruang kelas mereka, hati Sungmin menjadi tidak tenang. Kyuhyun yang mengerti akan hal itu menghentikan langkahnya. “Apa kita harus bolos hari ini untuk menghindari Donghae?”
“Eung?”
“Kulihat kau begitu gugup. Apa perlu kita membolos hari ini?”
Sungmin segera menggelengkan kepalanya. “Tidak. Tidak perlu seperti itu Kyu.”
“Tapi aku khawatir padamu Ming.” Kyuhyun memandang Sungmin dengan cemas.
Melihat kekhawatiran Kyuhyun, Sungmin mencoba tersenyum. “Nan gwaenchana.”
“Kau yakin?”
“Eum.” Jawabnya sambil mengangguk.
“Kalau begitu ayo.” Kyuhyun mengeratkan genggaman tangannya dan segera menuju kelas mereka.
Saat memasuki kelas, sudah ada beberapa siswa yang datang. Termasuk Donghae. Donghae hanya melirik sekilas kedatangan Sungmin dan Kyuhyun lalu pura – pura sibuk dengan ponselnya. Sungguh perasaannya campur aduk melihat orang yang sangat disayanginya sekarang sudah bergandengan dengan orang lain. Itu sangat menyakitkan.
Sedangkan Sungmin, dia sama sekali tidak berani melihat ke arah bangku yang biasa Donghae duduki. Dia segera mendudukkan diri di bangkunya. Dan kebetulan Ryeowook belum datang sehingga Kyuhyun yang menemani duduk di sampingnya.
“Semua akan baik – baik saja.” Ujar Kyuhyun menenangkan. Sungmin hanya menanggapinya dengan sebuah anggukan.
.
,
.
,
Sudah beberapa hari semenjak kejadian itu, tapi Donghae masih saja bersikap dingin padanya. Dan itu sangat membuat Sungmin sedih. Karena tidak tahan melihat Sungmin yang selalu terlihat murung, akhirnya hari ini, sepulang sekolah, Kyuhyun memtuskan untuk membiarakan masalah mereka dengan Donghae.
“Kita mau kemana Kyu? Kurasa ini bukan jalan pulang ke rumahku atau pun rumahmu.” Tanya Sungmin heran.
“Kau akan tahu sebentar lagi Ming.” Ujar Kyuhyun sambil tersenyum.
Sungmin mencoba mengamati jalanan di sekitarnya, sampai akhirnya ia ingat. “Bukankah ini jalan menuju rumah Donghae?” Selidik Sungmin.
Kyuhyun mengangguk sekali. “Kau benar. Aku tidak tahan melihat kau bersedih terus karena Donghae selalu mendiamkanmu Ming. Jadi lebih baik segera kita selesaikan masalah ini.”
“K-kyu. Kau yakin?”
“Hmm. Kau tidak perlu takut. Ada aku di sini.”
“Terimakasih Kyu. Aku percaya padamu.”
Kyuhyun tersenyum. “Sama – sama sayang.”
Sekitar lima menit kemudian, mereka sudah sampai di depan rumah berpagar hitam itu. Kyuhyun dan Sungmin bergegas turun dan menekan bel rumah mewah itu.
Cklek.
Kebetulan sekali. Donghae yang langsung membuka pintunya.
Wajah pemuda tampan itu berubah datar ketika mengetahui siapa yang bertamu di rumahnya.
“Ada apa kalian kemari?” Suaranya terdengar sangat dingin. Dan Sungmin sangat sedih mendengarnya.
“Maaf sudah mengganggu waktumu. Mungkin aku tidak masalah jika kau membenciku. Karena sejak awal hubungan kita memang tidak begitu baik. Tapi aku tidak suka jika kau bersikap dingin pada Sungmin. Untuk itu, aku pikir kalian berdua perlu bicara, tanpa aku. Aku akan menunggu Sungmin di mobil.”
“K-kyu.” Sungmin menatap Kyuhyun penuh tanya.
“Kalian butuh waktu berdua sayang.” Jelas Donghae.
Donghae tidak berkomentar apa pun. Sesungguhnya dia sedikit setuju dengan apa yang dikatakan Kyuhyun. Dan bagaimana pun, dia juga masih sangat menyanyangi Sungmin.
“Aku ke mobil dulu ya? Kau bicaralah dengan Donghae.”
Belum sempat Sungmin menjawab, Kyuhyun sudah melangkahkan kakinya menuju mobil. Membuat suasana antara dua orang itu menjadi sangat canggung.
Donghae mengalah. Membiarkan egonya luntur, setidaknya untuk orang yang disayanginya.
“Masuklah.” Lirihnya. Lalu mulai melangkah memasuki rumahnya, menuju sofa di ruang tamu. Sungmin yang tidak tahu harus berbuat apa hanya menuruti apa yang Donghae katakan.
“Silahkan duduk. Kau mau minum sesuatu?” Tanya Donghae basa basi.
“Tidak perlu Hae.” Jawab Sungmin pelan.
“Hmm. Baiklah kalau begitu.” Lalu Donghae ikut mendudukkan dirinya di samping Sungmin.
Hening…
Hingga Sungmin membuka suara terlebih dahulu.
“Maafkan aku Hae.”
Donghae diam. Membuat Sungmin semakin sedih.
“Hae-ah. Apa kau benar – benar tidak mau memaafkanku? Apa sekarang kau benar – benar sudah membenciku? Kau tau kan aku paling tidak suka jika orang yang aku sayangi mendiamkanku seperti yang sedang kau lakukan. Jadi aku mohon-
Sret.
Sungmin terkejut. Tiba – tiba saja dia sudah berada dalam pelukan hangat pria itu. “H-hae.” Lirihnya.
“Maaf Min.”
Satu air mata mulai menetes di pipi Sungmin. “Tidak. Bukan kau yang harus meminta maaf Hae. Maafkan aku ya? Maaf karena aku sudah jahat padamu.”
Donghae hanya diam. Lalu beberapa saat kemudian mulai melepas pelukannya. “Untuk apa kau menangis?” Ujarnya sambil mengusap pipi Sungmin.
“Hiks. Aku merasa menjadi orang paling jahat karena telah berbuat seperti ini padamu. Aku mohon maafkan aku Hae.”
Donghae tersenyum lembut. “Iya Ming. Maaf, aku pikir aku juga terlalu egois. Memaksakan perasaanku padamu. Padahal aku tahu siapa yang selalu kau cintai.”
“Maaf.” Hanya itu yang bisa Sungmin ucapkan.
Donghae mengelus kepala Sungmin. “Sudah, tidak perlu meminta maaf lagi.”
“Terimakasih Hae. Asal kau tahu saja, meski pun aku tidak bisa menyanyangimu sebagai lelaki. Tapi aku sangat menyayangimu sebagai sahabat Hae.”
Donghae mengangguk. “Iya, aku tahu.”
“Benarkah?” Sungmin menatap Donghae dengan foxy eyesnya.
“Hmm. Aku juga menyayangimu Ming.”
“Janji kau tidak akan mendiamkanku dan Kyuhyun lagi?”
“Hmm. Untuk tidak mendiamkanmu aku berjanji, tapi untuk Khuhyun, aku tidak janji.”
Sungmin mengerucutkan bibirnya. “Aku mohon. Maafkan dia juga ya?”
Donghae terkekeh lucu. “Kkk. Iya. Aku tadi hanya bercanda.”
“Donghae.” Sungmin memekik lucu. Lalu memeluk pria itu. “Kau sangat baik. Aku yakin suatu saat nanti kau bisa menemukan seseorang yang lebih baik dariku.”
Donghae hanya bisa tersenyum mendengar penuturan Sungmin. “Iya. Aku harap juga begitu, Ming.”
Sungmin melepas pelukannya. “Aku akan membantumu menemukannya.”
“Benarkah? Baiklah kalau begitu.”
Lalu mereka tertawa bersama
.
.
_______ComplicatedLove_______
.
.
Dua tahun kemudian……
Sungmin sedang menikmati ice cream coklatnya ketika seseorang tiba – tiba mengecup pipinya dengan mesra.
“Kyuhyun.” Sungmin menatap pria yang sekarang duduk di depannya itu dengan berbianar.
“Maaf. Dosen Kim memberi tugas tambahan tadi. Jadi aku baru bisa keluar.. Apa kau sudah menunggu lama sayang?”
Sungmin menggeleng dengan imut. “Tidak juga.”
Kyuhyun terkekeh melihatnya. “Dari dulu tidak berubah.” Serunya sambil menyeka noda ice cream di sudut bibir Sungmin.
“Hehe.” Sedangkan gadis itu hanya terkekeh lucu.
Sungmin sekarang adalah mahasiswa di jurusan design, sedangkan Kyuhyun karena kepintarannya dia berhasil diterima di Fakultas Kedokteran. Sedangkan Donghae, Ryeowook dan Changmin berhasil masuk di jurusan seni musik.
Sret.
Kyuhyun menyerahkan selembar kertas berwarna merah maroon kepada Sungmin.
“Apa ini?” Tanya Sungmin sambil mengerutkan dahinya.
Kyuhyun tersenyum. “Buka saja.”
Setelah menghabiskan ice creamnya, Sungmin segera membuka kertas itu. “Ya ampun Changmin. Jadi bulan depan dia akan menikah dengan Victoria?”
Kyuhyun terkekeh. “Iya sayang.”
“Wah. Aku turut bahagia.” Ujarnya sambil memasang senyumnya yang indah.
“Oh iya. Ngomong – ngomong, kemarin Soyou menelponku. Dia bilang dia sangat betah tinggal di Paris. Dan dia juga sudah memiliki kekasih.”
“Wah.. Benarkah? Aku pikir aku harus menelponnya. Aku sangat merindukan dia. Pasti Soyou semakin cantik. Apalagi dia kan sudah mejadi model di sana.”
Kyuhyun mengangguk. “Ya. Aku rasa juga begitu.”
“Hei, apa aku boleh bergabung?”
“Ahh. Donghae-ah. Tentu saja boleh.” Jawab Sungmin. Dan Donghae segera mendudukkan dirinya di samping Kyuhyun.
“Ah, Hae. Ini dari Changmin.” Kyuhyun menyerahkan selembar undangan pada Donghae.
“Wah wah.. Jadi Changmin sudah akan menikah. Aku iri padanya.” Tutur Donghae setelah membaca undangan itu.
“Ya begitulah.”
“Lalu, kau kapan akan mengenalkan calonmu padaku?” Goda Sungmin.
“Hahaha. Calon apa? Pacar saja aku belum punya.”
“Kau harus mencarinya Hae. Jangan terlalu fokus pada kuliahmu. Pada saat pesta pernikahan Changmin nanti, kau sudah harus membawa pasangan ya?” Ujar Kyuhyun.
Donghae hanya mengangkat pundaknya. “Ya. Semoga saja. Ah, aku harus ke perpustakaan. Ada buku yang sedang kucari.” Serunya sambil berdiri dari duduknya.
“Baiklah.” Kyuhyun dan Sungmin hanya bisa mengiyakan.
.
.
.
.
.
Bruk!
Entah karena terlalu terburu – buru atau apa, Donghae tidak sengaja menabrak seseorang saat dirinya berada di depan perpustakaan. Menyebabkan buku – buku yang dibawa gadis itu menjadi berserakan di lantai.
Refleks, Donghae segera berjongkok dan membantu gadis itu merapihkan buku – bukunya kembali.
“Mianhamnida.”
“Ah ne. Gwaencahana.”
Setelah buku – buku itu rapih kembali, gadis itu berdiri begitu juga dengan Donghae. Dan percaya atau tidak, sepertinya Donghae langsung merasakan apa yang namanya ‘Love at the first sight‘
“Ah, sekali lagi mianhae nona.”
Gadis bergummy smile itu mengangguk paham. “Ne. Tidak apa – apa. Kalau begitu saya permisi dulu.”
Apa? Tidak.
Donghae harus segera berkenalan dengan gadis itu.
Gadis itu sudah melangkah saat Donghae membalik tubuhnya untuk memanggil gadis itu kembali. “Ah nona.”
Gadis itu berhenti, lalu menunggu Donghae yang sedang berlari ke arahnya. “Eum.” Donghae mengusap tengkuknya gugup. “Boleh aku tahu siapa namamu?”
Gadis itu tersenyum lagi. “Lee Hyukjae imnida.”
“Ah. Lee Donghae imnida. Apa Lee Hyukjae-ssi butuh bantuan untuk membawakan beberapa buku – buku itu?” Donghae menunjuk tumpukan buku yang Hyukjae bawa.
“Ah. Apa tidak merepotkan?”
Donghae menggeleng. “Tidak. Sama sekali tidak. Kalau begitu mari saya bantu.”
Hyukjae tersenyum lalu membagi sebagian bukunya untuk Donghae bawa. Setelah itu mereka mulai berjalan bersama.
“Ngomong – ngomong, kau tidak perlu seformal itu padaku. Panggil saja aku dengan Eunhyuk.”
“Ah. Baiklah. Kalau begitu kau bisa memanggilku Donghae.”
“Baiklah.”
Sepertinya satu kisah cinta lagi akan dimulai.
.
.
_______ComplicatedLove_______
.
.
Sungmin mengerucutkan bibirnya sebal. Bagaimana tidak. Dia sudah menunggu Kyuhyun selama satu jam di taman ini, tapi pria itu sama sekali tidak menampakkan ujung hidungnya. Lebih parahnya, ponselnya tidak bisa dihubungi.
“Isshh. Sebenarnya kau di mana Cho Kyuhyun.” Sekali lagi Sungmin mencoba menghungi Kyuhyun, namun nihil. Dia hanya bisa mendengar operator yang menjawab panggilannya.
“Eoh?” Sungmin sedikit terkejut ketika seorang anak kecil menarik – narik short dress selututnya.
“Ada apa adik manis?” Tanya Sungmin ramah. Mengabaikan rasa sebalnya sejenak.
Gadis kecil itu hanya menyerahkan satu lembar kertas berwarna pink yang digulung dan terdapat pita yang melingkarinya. Sungmin mengerutkan alisnya. Lalu membuka kaitan pita itu dan membaca tulisan yang ada di sana.
‘Sudah lelah kah menungguku sayang?
Jangan cemberut seperti itu, kau membuatku tidak tahan untuk tidak menciummu.’
Sungmin semakin bingung. Siapa yang sebenarnya menulis surat ini untuknya? Apa Kyuhyun? Tapi dimana pria itu?
Belum juga Sungmin menemukan di mana Kyuhyun, tiba – tiba ada satu anak kecil lagi yang memberikan satu kertas yang sama seperti tadi.
‘Kau mencariku ya? Sabar sayang. Sebentar lagi aku akan menemuimu. Tapi aku ada kejutan untukmu.’
Sungmin semakin bingung. Apalagi saat satu anak kecil lagi datang dan lagi – lagi memberinya surat yang sama.
‘Coba kau lihat ke langit.’
“Huh? Langit? Memangnya ada apa?” Sungmin memandang ke atas. Apa yang sebenarnya sedang Kyuhyun rencanakan. Dia semakin sebal saat tidak menemukan apa – apa di atas sana.
Namun, suara helikopter yang semakin lama semakin terdengar keras membuatnya mendongak ke atas lagi. Helikopter itu tiba – tiba saja sudah berada di atas taman dan berputar – putar mengelilingi taman itu. Sungmin berdiri, memutar badannya ke sana kemari, mencoba menemukan Kyuhyun.
Nihil.
Kyuhyun tetap tidak ada. Lalu ia menoleh lagi ke arah helikopter itu. Dan saat itulah ada kain besar yang tergantung di sana. Sungmin terkejut melihat tulisan yang ada di kain berwarna pink dengan tulisan berwarna hitam itu.
Nae sarang, Lee Sungmin
Would you marry me?
Sungmin menutup mulutnya. Benarkah ini semua? Benarkah Cho Kyuhyun melamarnya?
Grep.
Satu pelukan yang hangat itu menyadarkan Sungmin dari keterkejutannya.
“Sayang.” Kyuhyun membalik tubuh Sungmin dengan perlahan. Lalu mulai berjongkok di depan gadis yang matanya mulai berkaca – kaca itu.
“Will you marry me?” Ujarnya sambil membuka kotak yang berisi cincin yang sangat indah.
“K-kyuhyun.” Sungmin tidak bisa menjawab. Dia terlalu bahagia dengan apa yang Kyuhyun lakukan.
“Ya sayang. Apa kau mau menikah denganku?” Ulang Kyuhyun.
Sungmin menyeka air matanya yang mulai berjatuhan. Lalu mengangguk pasti. “Ya Kyuhyun. Aku mau.”
Rasa lega dan bahagia memenuhi hati Kyuhyun. Lalu pria itu mulai bangkit dan memasangkan cincin di jari manis Sungmin.
Kyuhyun tersenyum sejenak, sebelum menangkupkan kedua tangannya di pipi Sungmin dan membawa gadis itu ke dalam satu pagutan lembut. Menyalurkan semua perasaannya yang meluap – luap lewat ciuman itu.
“Saranghae. Jeongmal saranghae.” Ujar Kyuhyun di tengah lumatannya.
“Nado Saranghae, Kyunie.”
Entah sejak kapan orang – orang di taman itu bergerombol mengelilingi mereka berdua. Mereka bertepuk tangan dan tersenyum. Seolah ikut merasakan kebahagiaan pasangan serasi itu. Sedangankan Kyuhyun dan Sungmin masih tetap melanjutkan ciuman panjang mereka. Tidak peduli dengan orang – orang yang terus saja menyaksikan kemesraan keduanya.
Dan semoga mereka akan selalu berbahagia, selamanya.
.
.
.END.
FIN
TAMAT
.
.
Hihihihihihhihi…. Akhirnyaaaaa satu FF lagi terselesaikan. Terimakasih banyak buat semua readers yang masih mengikuti Complicated Love sampai chapter terakhir ini. *bow* *peluk satu*
Minta doanya juga supaya bisa update cerita baru lagi ya hehe…
Gomawooo
^^Saranghae^^